Setiap orang pasti menginginkan suatu
ruangan dengan desain interior yang bagus dan nyaman, banyak interior yang
dirancang memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri. Namun membuat suatu
ruangan yang bagus dan nyaman tidak semudah yang dibayangkan, banyak aspek dan
prinsip yang harus kita ketahui untuk dapat mewujudkannya. Faktanya kami pun
sebagai kontraktor interior Indonesia selalu menggunakan prinsip-prinsip dalam
setiap pengaturan desain interior, sehingga hasilnya selalu memuaskan.
Bagi yang ingin menata suatu ruangan
dengan desain interior yang bagus, unik, dan nyaman, terdapat beberapa prinsip
yang wajib diketahui. Dengan mengetahui prinsip-prinsip dasar desain interior
maka akan mempermudah dan menginspirasi, diantaranya adalah sebagai berikut:
Terdapat
tujuh prinsip dasar yang diwadahi dalam interior design, antara lain :
1.
Sequence atau Urutan Sebagai
Awal Prinsip Desain Interior
Saat memasuki sebuah ruang, ada
tatanan atau urutan kegiatan yang biasa dilakukan dalam ruang itu. Misalnya,
saat akan memasuki ruang tamu, alas kaki akan dibuka dan diletakkan di
tempatnya, menggantung kunci rumah, meletakkan tas, lalu menuju ke ruang lain.
Nah, urutan inilah yang harus
diperhatikan saat meletakkan perabotan dalam ruang agar setiap kebiasaan
kegiatan yang dilakukan dapat mengalir dengan nyaman. Walau secara garis besar
kegiatan yang terjadi di tiap ruang hampir sama, ruang tidur untuk tidur, ruang
keluarga untuk tempat berkumpul keluarga, namun detail kebiasaan akan berbeda
antar tiap keluarga.
Detail urutan ini yang harus
diperhatikan, diikutsertakan dalam rancangan desain, dan atau dikemukakan pada
desainer jika memerlukan jasanya.
2.
Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan berarti tidak “berat”
sebelah. Tidak terlalu condong ke sisi sebelah kanan atau kiri atau atas dan
sebagainya. Segala sesuatu yang seimbang akan menciptakan unity dan harmony.
Keseimbangan
dibagi menjadi 3 yaitu:
•
Keseimbangan
Simetris: Keseimbangan simetris terjadi apabila berat visual dari elemen-elemen
desain terbagi secara merata baik dari segi horizontal maupun vertikal. Gaya
ini mengandalkan keseimbangan berupa dua elemen yang mirip dari dua sisi yang
berbeda.
•
Keseimbangan
Asimetris: Keseimbangan asimetris terjadi ketika berat visual dari elemen
desain tidak merata di poros tengah halaman. Gaya ini mengandalkan permainan
visual seperti skala, kontras, warna untuk mencapai keseimbangan dengan tidak
beraturan.
•
Keseimbangan
Radial: Adalah ketika semua element
desain tersusun dan berpusat di tengah. Misalnya: Tangga berbentuk spiral.
3.
Unity and Harmony
Setiap unsur-unsur desain harus saling
menyatu dengan baik, saling mendukung, melengkapi, menyatu dan terlihat
harmonis. Dengan adanya kesatuan dan harmonisasi dalam setiap unsur-unsur
desain, maka akan terlihat sempurna dan sesuai dengan konsep yang sudah
ditentukan. Misalnya keserasian antara warna, pola, bentuk dan material desain.
4.
Proporsi
Proporsi berkaitan dengan kesesuaian
dimensi dari elemen-elemen pembentuk ruang dan posisinya dalam ruang. Memang
setiap perabotan yang dijual di pasaran sudah dibuat mengikuti standar
arsitektur yang dianggap nyaman untuk sebagian besar orang.
Namun, proporsi tubuh setiap orang
berbeda dengan tuntutan tingkat kenyamanan yang berbeda pula. Apalagi jika
proporsinya sangat berbeda dari orang kebanyakan. Pastinya, dimensi elemen
pembentuk ruang yang nyaman untuknya akan sangat berbeda dan menuntut desain
khusus.
5.
Ritme/ Irama, Menciptakan Efek
pada Ruang
Dalam desain interior, ritme adalah
semua pola pengulangan tentang visual. Ritme didefinisikan sebagai kontinuitas
atau pergerakan terorganisir.
Irama atau ritme atau pengulangan yang
terlihat dalam penataan ruang, berupa pola gerak yang terorganisir dan memberikan
efek dan suasana tertentu bagi setiap orang yang berada dalam ruang itu.
Pengulangan atau repetisi ini akan terasa nyaman jika variasi bentuk, warna,
dan perabotan tertata dengan harmonis.
6.
Vocal Point
Vocal Point disini maksudnya adalah
aksen yang menjadi daya tarik ruangan. Bisa satu atau lebih. Misalnya vocal
point pada ruangan adalah jendela besar yang ada di ruangan, perapian atau bisa
juga lukisan. Pemberian warna atau detail dan bentuk tertentu juga dapat
dijadikan sebagai vocal point.
7.
Detail
Detail pada desain interior mencakup
segala kelengkapan yang ada pada ruangan. Mulai dari furniture utama, furniture
tambahan, hingga furniture artivasial. Detail-detail tersebut juga berpengaruh
besar terhadap suasana ruang yang tercipta.
8.
Warna
Warna pada desain interior berpengaruh
terhadap mood dan suasana ruang. Warna-warna yang soft akan cenderung
menciptakan suasana ruang yang menenangkan, sedangkan warna-warna cerah akan
memberikan suasana ruang yang menyegarkan.
Referensi :
https://ilham07081995.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar