Jumat, 16 September 2016

Baja, Genteng dan

 zaman modern seperti sekarang ini pembangunan setiap tahun meningkat dengan pesat, hal ini memerlukan bahan  bangunan dalam jumlah yang sangat besar. Khusus penggunaan bahan baja, bata, dan genteng sebagai salah satu bahan dalam pembuatan perumahan semakin banyak dibutuhkan dan kini bahan yang sering digunakan sangat bervariasimulai dari tradisional hingga modern.
 
Baja merupakan salah satu bahan bangunan yang banyak digunakan dalam dunia konstruksi. Baja mempunyai kelebihan diantaranya memiliki kekuatan terhadap beban tekan maupun tarik, mudah dibentuk, bahannya yang seragam dan efisiensi waktu dalam proyek. Disamping kelebihan yang ada, baja juga memiliki beberapa kekurangan antara lain mudahnya bahan ini mengalami korosi, berkurangnya kekuatan pada temperatur tinggi, dan harganya yang relatif mahal.
 
Berdasarkan proses pembuatan profil baja, ada dua cara pembentukan
yaitu; pembentukan pada keadaan panas (hot rolled shapes) dan pembentukan
pada keadaan dingin (cold formed shapes). Profil yang dihasilkan dari proses
pembentukan keadaan panas dibuat dengan cara melewatkannya di dalam gilasan dalam keadaan panas-merah, sedangkan profil dari proses pembentukan pada keadaan dingin dibentuk dari bahan lembaran-lembaran baja tipis dengan tebal tidak lebih dari 0,5 in dan tidak kurang dari sekitar 0,0149 in.
 
Bata adalah bahan bangunan yang telah lama dikenal dan dipaka4i oleh masyarakat baik di pedesaan maupun di perkotaan yang berfungsi untuk bahan bangunan konstruksi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pabrik batu bata yang dibangun masyarakat untuk memproduksi batu bata. Penggunaan batu bata banyak digunakan untuk aplikasi teknik sipil seperti dinding pada bangunan perumahan, bangunan gedung, pagar, saluran dan pondasi. Batu bata umumnya dalam konstruksi bangunan memiliki fungsi sebagai bahan nonstruktural, di samping berfungsi sebagai struktural. Sebagai fungsi struktural, batu bata dipakai sebagai penyangga atau pemikul beban yang ada diatasnya seperti pada konstruksi rumah sederhana dan pondasi. Sedangkan pada bangunan konstruksi tingkat tinggi/gedung, batu bata berfungsi sebagai non-stuktural yang dimanfaatkan untuk dinding pembatas dan estetika tanpa memikul beban yang ada diatasnya. Batadibuat dengan  dua cara baik pembuatan secara tradisional maupun modern, tergantung kepada material dasar pembentuk batu bata serta pengolahannya dalam menghasilkan kualitas produksi yang baik.
 
Atap adalah penutup atap suatu bangunan yang melindungi bagian dalam bangunan dari hujan maupun panas. Bentuk atap ada yang datar dan ada yang miring, walaupun datar harus dipikirkan untuk mengalirkan air agar bisa jatuh. Bahan untuk atap bermacam-macam, di antaranya: genting (keramik, beton ,aspal dsb), seng bergelombang, asbes, maupun semen cor. Adapula atap genteng metalyang sangat ringan, tahan lama, anti karat dan tahan gempa.Genteng dibuat dengan cara tradional dan modern.


3.1    PENGERTIAN BAHAN BANGUNAN
    Bahan bangunan adalah materi atau bahan yang digunakan untuk mendirikan  suatu bangunan. Banyak bahan alami seperti tanah liat, pasir, kayu, dan batu. Selain dari bahan alami, produk buatan banyak digunakan. Industri pembuatan bahan bangunan didirikan di banyak negara dan penggunaan bahan – bahan tersebut biasanya dibagi ke dalam perdagangan khusus tertentu, seperti tukang.
   

3.2    BAJA
 secara umum yaitu suatu bahan homogen yang terdiri dari campuran ferrum dan carbon. Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan karbon sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi. Unsur paduan lain yang biasa ditambahkan selain karbon adalahtitanium,krom(chromium), nikel, vanadium, cobalt, dan tungsten (wolfram). Dengan memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan. Penambahan kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness) dan kekuatan tariknya (tensile strength), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (brittle) serta menurunkan keuletannya (ductility).

3.2.1.    Jenis – Jenis Baja

Baja secara umum dapat dikelompokkan atas 2 jenis yaitu :

1.    Baja karbon ( carbon steel )

 Baja karbon adalah material logam yangterbentuk dari unsur utama Fe dan unsur kedua yang berpengaruh pada sifat‐sifatnya adalah karbon, sedangkan unsur yang lain berpengaruh menurut prosentasenya .

Baja karbon terdiri atas :

a.    Baja karbon rendah ( low carbon steel)
Baja karbon rendah( low carbon steel)mengandung karbon antara 0,025% – 0,25% C. setiap satu ton baja karbon rendah mengandung 10 – 30 kg karbon. Baja karbon ini dalam perdagangan dibuat dalam plat baja, baja strip dan baja batangan atau profil. Berdasarkan jumlah karbon yang terkandung dalam baja, maka baja karbon rendah dapat digunakan atau dijadikan baja-baja sebagai berikut:
1)    Baja karbon rendah ( lowcarbon steel ) yang mengandum 0,04 % - 0,10% C untuk dijadikan baja – baja plat atau strip.
2)    Baja karbon rendah yang mengandung 0,05% C digunakan untuk keperluan badan-badan kendaraan.
3)    Baja karbon rendah yang mengandung 0,15% - 0,20% C digunakan untuk konstruksi jembatan, bangunan, membuat baut  atau dijadikan baja konstruksi.


b.    Baja karbon menengah (medium carbon steel )

 Baja karbon menengah (medium carbon steel) mengandung karbon antara 0,25% - 0,55% C dan setiap satu ton baja karbon mengandung karbon antara 30 – 60 kg. baja karbon menengah ini banyak digunakan untuk keperluan alat-alat perkakas bagian mesin. Berdasarkan jumlah karbon yang terkandung dalam baja maka baja karbon ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti untuk keperluan industri kendaraan, roda gigi, pegas, dan sebagainya.Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah.Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong. Penggunaan:
1)    0,30 % – 0,40 % C : connecting rods, crank pins, axles.
2)    0,40 % – 0,50 % C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits, screwdrivers.
3)    0,50 % – 0,60 % C : hammers dan sledges


c.    Baja karbon tinggi( high carbon steel ) 

Baja karbon tinggi( high carbon steel ) mengandung kadar karbon antara 0,56% -1,7% C dan setiap satu ton baja karbon tinggi mengandung karbon antara 70 – 130 kg. Baja ini mempunyai kekuatan paling tinggi dan banyak digunakan untuk material tools. Salah satu aplikasi dari baja ini adalah dalam pembuatan kawat baja dan kabel baja. Berdasarkan jumlah karbon yang terkandung didalam baja maka baja karbon ini banyak digunakan dalam pembuatan pegas, alat-alat perkakas seperti: palu, gergaji atau pahat potong. Selain itu baja jenis ini banyak digunakan untuk keperluan industri lain sepertipembuatan kikir, pisau cukur, mata gergaji dan lain sebagainya.Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong. Kandungan carbon 0,60 % – 1,50.


2.    Baja paduan ( Alloy steel )

Baja  padu adalah bahan yang terdiridari  kompesisi unsur-unsur secara khusus, bukan baja karbon biasa yang terdiri dari unsur silisium dan mangan. Baja paduan semakin banyak digunakan.Unsur yang paling banyak digunakan untuk baja paduan, yaitu: Cr,Mn, Si, Ni, W, Mo, Ti, Al, Cu, Nb dan Zr.
Penambahan unsur-unsur lain dalam baja karbon dapat dilakukan dengan satu atau lebih unsur, tergantung dari karakteristik atau sifat khusus yang dikehendaki. Baja ini memiliki lebih kekuatan,kekerasan,kekerasan panas,memakai perlawanan, kemampukerasan, atau ketangguhan dibandingkan dengan baja karbon. Unsur-unsur paduan untuk baja dibedakan menjadi unsur yang membuat baja menjadi kuat dan ulet, dengan menguraikannya ke dalam ferrite (misalnya Ni, Mn, sedikit Cr dan Mo) unsur ini terutama digunakan untuk pembuatan baja konstruksi, dan unsur yang bereaksi dengan karbon dalam baja dan membentuk karbida yang lebih keras dari sementit (misalnya unsur Cr, W, Mo, dan V). unsur ini terutama digunakan untuk baja perkakas.


Klasifikasi Baja paduan terdiri atas :

1.    Berdasarkan persentase paduannya:

a.    Baja paduan rendah
Bila jumlah unsur tambahan selain karbon lebih kecil dari 8% (menurut Degarmo. Sumber lain, misalnya Smith dan Hashemi menyebutkan 4%), misalnya : suatu baja terdiri atas 1,35%C; 0,35%Si; 0,5%Mn; 0,03%P; 0,03%S; 0,75%Cr; 4,5%W [Dalam hal ini 6,06%<8%]>
b.    Baja paduan tinggi
Bila jumlah unsur tambahan selain karban lebih dari atau sama dengan 8% (atau 4% menurut Smith dan Hashemi), misalnya : baja HSS (High Speed Steel) atau SKH 53 (JIS) atau M3-1 (AISI) mempunyai kandungan unsur : 1,25%C; 4,5%Cr; 6,2%Mo; 6,7%W; 3,3%V.

2.    Berdasarkan jumlah komponennya:

a.    Baja tiga komponen
Terdiri satu unsur pemadu dalam penambahan Fe dan C.
b.    Baja empat komponen atau lebih
Terdiri dua unsur atau lebih pemadu dalam penambahan Fe dan C. Sebagai contoh baja paduan yang terdiri: 0,35% C, 1% Cr,3% Ni dan 1% Mo.





3.    Berdasarkan strukturnya:

a.    Baja pearlit (sorbit dan troostit)
Unsur-unsur paduan relatif kecil maximum 5% Baja ini mampu dimesin, sifat mekaniknya meningkat oleh heat treatment (hardening &tempering)
b.    Baja martensit
Unsur pemadunya lebih dari 5 %, sangat keras dan sukar dimesin
c.    Baja austenit
Terdiri dari 10 – 30% unsur pemadu tertentu (Ni, Mn atau CO) Misalnya : Baja tahan karat (Stainless steel), nonmagnetic dan baja tahan panas (heat resistant steel).
d.    Baja ferrit
Terdiri dari sejumlah besar unsur pemadu (Cr, W atau Si) tetapi karbonnya rendah. Tidak dapat dikeraskan.
e.    Karbid atau ledeburit
Terdiri sejumlah karbon dan unsur-unsur pembentuk karbid (Cr, W, Mn, Ti, Zr).

4.    Berdasarkan penggunaan dan sifat-sifatnya:

a.    Baja konstruksi (structural steel)
Dibedakan lagi menjadi tiga golongan tergantung persentase unsur pemadunya, yaitu baja paduan rendah (maksimum 2 %), baja paduan menengah (2- 5 %), baja paduan tinggi (lebih dari 5 %). Sesudah di-heat treatment baja jenis ini sifat-sifat mekaniknya lebih baik dari pada baja karbon biasa.
b.    Baja perkakas (tool steel)
Dipakai untuk alat-alat potong, komposisinya tergantung bahan dan tebal benda yang dipotong/disayat,kecepatanpotong, suhu kerja. Baja paduan jenis ini dibedakan lagi menjadi dua golongan, yaitu baja perkakas paduan rendah (kekerasannya tak berubah hingga pada suhu 250 °C) dan baja perkakas paduan tinggi (kekerasannya tak berubah hingga pada suhu 600°C). Biasanya terdiri dari 0,8% C, 18% W, 4% Cr, dan 1% V, atau terdiri dari 0,9% C, 9 W, 4% Cr dan 2-2,5% V.
c.    Baja dengan sifat fisik khusus
Dibedakan lagi menjadi tiga golongan, yaitu baja tahan karat (mengandung 0,1-0,45% C dan 12-14% Cr), baja tahan panas (yang mengandung 12-14% Cr tahan hingga suhu 750-800oC, sementara yang mengandung 15-17% Cr tahan hingga suhu 850-1000oC), dan baja tahan pakai pada suhu tinggi (ada yang terdiri dari 23-27% Cr, 18-21% Ni, 2-3% Si, ada yang terdiri dari 13-15% Cr, 13-15% Ni, yang lainnya terdiri dari 2-2,7% W, 0,25-0,4% Mo, 0,4-0,5% C).
d.    Baja paduan istimewa
Baja paduan istimewa lainnya terdiri 35-44% Ni dan 0,35% C,memiliki koefisien muai yang rendah yaitu :
a)    Invar : memiliki koefisien muai sama dengan nol pada suhu 0 – 100 °C, digunakan untuk alat ukur presisi.
b)    Platinite : memiliki koefisien muai seperti glass, sebagai pengganti platina.
c)    Elinvar : memiliki modulus elastisitet tak berubah pada suhu 50°C sampai 100°C. Digunakan untuk pegas arloji dan berbagai alat ukur fisika.






e.    Baja Paduan dengan Sifat Khusus
a)    Baja Tahan Karat (Stainless Steel)
Sifatnya antara lain:
1.    Memiliki daya tahan yang baik terhadap panas, karat dan goresan/gesekan
2.    Tahan temperature rendah maupun tinggi
3.    Memiliki kekuatan besar dengan massa yang kecil
4.    Keras, liat, densitasnya besar dan permukaannya tahan aus
5.    Tahan terhadap oksidasi
6.    Kuat dan dapat ditempa
7.    Mudah dibersihkan
8.    Mengkilat dan tampak menarik
b)    High Strength Low Alloy Steel (HSLA)
Sifat dari HSLA adalah memiliki tensile strength yang tinggi, anti bocor, tahan terhadap abrasi, mudah dibentuk, tahan terhadap korosi, ulet, sifat mampu mesin yang baik dan sifat mampu las yang tinggi (weldability). Untuk mendapatkan sifat-sifat di atas maka baja ini diproses secara khusus dengan menambahkan unsur-unsur seperti: tembaga (Cu), nikel (Ni), Chromium (Cr), Molybdenum (Mo), Vanadium (Va) dan Columbium.
c)    BajaPerkakas (Tool Steel)
Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh baja perkakas adalah tahan pakai, tajam atau mudah diasah, tahan panas, kuat dan ulet. Kelompok dari tool steel berdasarkan unsur paduan dan proses pengerjaan panas yang diberikan antara lain. Later hardening atau carbon tool steel (ditandai dengan tipe W oleh AISI), Shock resisting (Tipe S), memiliki sifat kuat dan ulet dan tahan terhadap beban kejut dan repeat loading. Banyak dipakai untuk pahat, palu dan pisau.
d)    Cool work tool steel,
Diperoleh dengan proses hardening dengan pendinginan yang berbeda-beda. Tipe O dijelaskan dengan mendinginkan pada minyak sedangkan BajaPerkakas (Tool Steel)
Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh baja perkakas adalah tahan pakai, tajam atau mudah diasah, tahan panas, kuat dan ulet. Kelompok dari tool steel berdasarkan unsur paduan dan proses pengerjaan panas yang diberikan antara lain:
1)    Later hardening atau carbon tool steel (ditandai dengan tipe W oleh AISI), Shock resisting (Tipe S), memiliki sifat kuat dan ulet dan tahan terhadap beban kejut dan repeat loading. Banyak dipakai untuk pahat, palu dan pisau.
2)    Cool work tool steel, diperoleh dengan proses hardening dengan pendinginan yang berbeda-beda. Tipe O dijelaskan dengan mendinginkan pada minyak sedangkan tipe A dan D didinginkan di udara.
3)    Hot Work Steel (tipe H), mula-mula dipanaskan hingga (300 – 500) ÂșC dan didinginkan perlahan-lahan, karena baja ini banyak mengandung tungsten dan molybdenum sehingga sifatnya keras.
4)    High speed steel (tipe T dan M), merupakan hasil paduan baja dengan tungsten dan molybdenum tanpa dilunakkan. Dengan sifatnya yang tidak mudah tumpul dan tahan panas tetapi tidak tahan kejut.

5)    Campuran carbon-tungsten (tipe F), sifatnya adalah keras tapi tidak tahan aus dan tidak cocok untuk beban dinamis serta untuk pemakaian pada temperatur tinggi.

3.2.2.    Sifat Baja Sebagai Bahan Bangunan

Penggunaan baja sebagai bahan struktur utama dimulai pada akhir abad kesembilan belas ketika metode pengolahan baja yang murah dikembangkan dengan skala yang luas. Baja merupakan bahan yang mempunyai sifat struktur yang baik.sifat baja :
1.    Baja mempunyai kekuatan yang tinggi dan sama kuat pada kekuatan tarik maupun tekan dan oleh karena itu baja adalah elemen struktur yang memiliki batasan sempurna yang akan menahan beban jenis tarik aksial, tekan aksial, dan lentur dengan fasilitas yang hampir sama.
2.    Berat jenis baja tinggi, tetapi perbandingan antara kekuatan terhadap beratnya juga tinggi sehingga komponen baja tersebut tidak terlalu berat jika dihubungkan dengan kapasitas muat bebannya, selama bentuk-bentuk struktur yang digunakan menjamin bahwa bahan tersebut dipergunakan secara efisien.

3.2.3.    Keuntungan Baja Sebagai Material Struktur Bangunan
Di samping kekuatannya yang besar untuk menahan kekuatan tarik dan tekan tanpa membutuhkan banyak volume, baja juga mempunyai sifatsifat lain yang menguntungkan sehingga menjadikannya sebagai salah satu bahan bangunan yang sangat umum dipakai dewasa ini.
Beberapa keuntungan baja sebagai material struktur antara lain:
1.    Kekuatan Tinggi
Dewasa ini baja bisa diproduksi dengan berbagai kekuatan yang bisa dinyatakan dengan kekuatan tegangan tekan lelehnya (Fy) atau oleh tegangan tarik batas (Fu). Bahan baja walaupun dari jenis yang paling rendah kekuatannya, tetap mempunyai perbandingan kekuatan per-volume lebih tinggi bila dibandingkan dengan bahan-bahan bangunan lainnya yang umum dipakai. Hal ini memungkinkan perencanaan sebuah konstruksi baja bisa mempunyai beban mati yang lebih kecil untuk bentang yang lebih panjang, sehingga memberikan kelebihan ruang dan volume yang dapat dimanfaatkan akibat langsingnya profil-profil yang dipakai.
2.    Kemudahan Pemasangan
Semua bagian-bagian dari konstruksi baja bisa dipersiapkan di bengkel, sehingga satu-satunya kegiatan yang dilakukan di lapangan ialah kegiatan pemasangan bagian-bagian konstruksi yang telah dipersiapkan. Sebagian besar dari komponen-komponen konstruksi mempunyai bentuk standar yang siap digunakan bisa diperoleh di toko-toko besi, sehingga waktu yang diperlukan untuk membuat bagian-bagian konstruksi baja yang telah ada, juga bisa dilakukan dengan mudah karena komponen-komponen baja biasanya mempunyai bentuk standar dan sifat-sifat yang tertentu, serta mudah diperoleh di mana-mana.
3.    Keseragaman
Sifat-sifat baja baik sebagai bahan bangunan maupun dalam bentuk struktur dapat terkendali dengan baik sekali, sehingga para ahli dapat mengharapkan elemen-elemen dari konstruksi baja ini akan berperilaku sesuai dengan yang diperkirakan dalam perencanaan. Dengan demikian bisa dihindari terdapatnya proses pemborosan yang biasanya terjadi dalam perencanaan akibat adanya berbagai ketidakpastian.
4.    Daktilitas
Sifat dari baja yang dapat mengalami deformasi yang besar di bawah pengaruh tegangan tarik yang tinggi tanpa hancur atau putus disebut sifat daktilitas. Adanya sifat ini membuat struktur baja mampu mencegah terjadinya proses robohnya bangunan secara tiba-tiba. Sifat ini sangatmenguntungkan ditinjau dari aspek keamanan penghuni bangunan bila terjadi suatu goncangan yang tiba-tiba seperti misalnya pada peristiwa gempa bumi.
5.     Dapat di las.
6.     Komponen-komponen struktumya bisa digunakan lagi untuk keperluan lainnya.
7.     Komponen-komponen yang sudah tidak dapat digunakan lagi masih mempunyai nilai sebagai besi tua.
8.    Struktur yang dihasilkan bersifat permanen dengan cara pemeliharaan yang tidak terlalu sukar.


kelemahan baja sebagai material struktur antara lain:
1.    Komponen-komponen struktur yang dibuat dari bahan baja perlu diusahakan supaya tahan api sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk bahaya kebakaran.
2.    Diperlukannya suatu biaya pemeliharaan untuk mencegah baja dari bahaya karat.
3.    Akibat kemampuannya menahan tekukan pada batang-batang yang langsing, walaupun dapat menahan gaya-gaya aksial, tetapi tidak bisa mencegah terjadinya pergeseran horisontal

3.2.4.    Proses Pembuatan Baja Serta Kelebihan  Dan Kelemahan Baja

Baja diproduksi didalam dapur pengolahan baja dari besi     kasar  baik padat maupun cair, besi bekas dan beberapa paduan logam.
Ada beberapa proses pembuatan baja antara lain :

1. Dapur tinggi
Dapur tinggi digunakan untuk mengolah biji
besi kasar. Bahan yang digunakan dalam pembuatan baja biji besi, batukapur, bahan bakar dan udara panas. Hasil-hasil dapur tinggi antara lain: besi kasar, terak, gas, dan
buangan.

2. Proses Konverto
Terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong
 dengan menghadap ke samping.
Sistem kerja sebagai berikut:
a.    Dipanaskan dengan kokas sampai ± 1500 0C,
b.    Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja.
(± 1/8 dari volume konvert or)
c.    Kembali ditegakkan.
d.    Udara dengan tekanan 1,5-2 atm dihembuskan darikompresor
e.    Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengeluarkanhasilnya.

a. Proses Bassemer (asam)
lapisan bagian dalam terbuat dari batu tahan api yang mengandung kwarsa asam atau aksidasam (SiO2), Bahan yang diolah besi kasar kelabu cair,
CaO tidak ditambahkan sebab dapat bereaksi dengan SiO2, SiO2 + CaO CaSiO3

b. Proses Thomas (Basa)
Lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan
api bisa atau dolomit [ kalsium karbonat   
dan magnesium (CaCO3 + MgCO3)], besi yang diolah besi kasar putih yang mengandung P antara 1,7 – 2%, Mn 1 – 2% dan Si 0,6 – 0,8%, setelah unsur Mn dan Si terbakar P membentuk oksida phosfor ( P2O5 ), untuk mengeluarkan besi cair ditambahkan zat kapur ( CaO ),
33 CaO+P2O5 Ca3 (PO4)2 ( terak cair )

3. Proses Siemens Martin
    Menggunakan sistem regenerator (± 3000 0C.) fungsi dari regenerator adalah :
a. memanaskan gas dan udara atau menambah temperatur dapur
b. sebagai Fundamen/ landasan dapur


c. menghemat pemakaian tempat
Bisa digunakan baik besi kelabu maupun putih,Besi kelabu dinding dalamnya dilapisi batu silika (SiO2)dan Besi putih dilapisi dengan batu dolomit (40 % MgCO3 + 60 % CaCO3)

4. Proses Basic Oxygen Furnace
a.    logam cair dimasukkan ke ruang bakar (dimiringkan lalu ditegakkan)
b.    Oksigen (± 1000) ditiupkan lewat Oxygen Lance ke ruang bakar dengan kecepatan tinggi. (55 m3 )
c.    (99,5 %O2) tiap satu ton muatan) dengan tekanan 1400 kN/m2.
d.    ditambahkan bubuk kapur (CaO) untuk menurunkan kadar P dan S.
Keuntungan dari BOF adalah:
1)    BOF menggunakan O2 murni tanpa Nitrogen
2)    Proses hanya lebih-kurang 50 menit.
3)    Tidak perlu tuyer di bagian bawah
4)    Phosphor dan Sulfur dapat terusir dulu daripada karbon
5)    Biaya operasi murah

5. Proses Dapur Listrik
Temperatur tinggi dengan menggunkan busur cahaya electrode  dan induksi listrik.
 Proses inimempunyai keuntungan :
a.    Mudah mencapai temperatur tinggi dalam waktu singkat
b.    Temperatur dapat diatur
c.    Efisiensi termis dapur tinggi
d.    Cairan besi terlindungi dari kotoran dan pengaruh lingkungan sehingga kualitasnya baik
e.    Kerugian akibat penguapan sangat kecil

6.    Proses Dapur Cawan
a.    Proses kerja dapur cawan dimulai dengan
memasukkan baja bekas dan besi kasar dalam
cawan.   
b.    Kemudian dapur ditutup rapat.
c.    Kemudian dimasukkan gas – gas panas yang memenaskan sekeliling cawan dan muatan dalam cawan akan mencair.
d.    Baja cair tersebut siap dituang untuk dijadikan
baja-baja istimewa dengan menambahkan unsur-unsur paduan yang diperlukan.

3.3    BATA
Bata atau bata merah adalah batu buatan yang terbuat dari tanah liat dalam keadaan lekatdicetak, dijemur beberapa hari sesuai dengan aturan lalu dibakar sampai matang, sehinggatidak dapat hancur lagi apabila direndam dalam air.

3.4.1.    Jenis – Jenis Bata
1.    Jenis bata dibedakan menurut bentuknya:
a.    Bata utuh
    Bata utuh yaitu yang yang masih dalam kaadaan utuh,tanpa ada cacat sedikit pun.
b.    Bata tiga perempat
    Bata ¾  yaitu bata yang panjang sisi tinggal ¾ dari sisi terpanjangnya.
c.    ½ bata
    Bata ½ yaitu bata yang panjang sisi terpanjangnya dibagi menjadi 2 bagian.

d.    ¼ bata
    Bata ¼ yaitu bata yang panjang sisinya ¼ dari panjang bata.
e.    Bata potong miring
    Bata potong miring yaitu bata yang dipotong dengan sembarang sudut.

f.    Bata potong tutup
    Bata potong tutup yaitu bata yang lebarnya dibagi menjadi 2 bagian.
g.    Bata belah
    Bata belah yaitu bata yang tebalnya dibagi menjadi 2 bagian.

2.    Jenis bata dibedakan menurut ukuran standar :
a.    Bata yang memiliki panjang 24 cm, lebar 11,5 cm, dan tebal 5,2 cm.
b.    Bata yang memiliki panjang 23 cm, lebar 11 cm, dan tebal 5 cm.

3.    Jenis bata dibedakan menurut bentuknya tingkat kekuatan :
a.    Bata mutu tingkat I dengan kuat tekan rata – rata lebih besar dari 100 kg/cm² dan ukurannya tidak ada yang menyimpang.
b.    Bata mutu tingkat II dengan kuat tekan antara 80 - 100 kg/cm² ,ukurannya menyimpang satu buah dari sepuluh benda percobaan.
c.    Bata mutu tingkat III dengan kuat tekan antara 60 –  80 kg/cm²  dan ukurannya menyimpang dua buah dari sepuluh benda percobaan.


4.    Sifat  Bata Sebagai Bahan Bangunan :
a.    Bata merah mempunyai kuat desak yang bervariasi berdasarkan sifat bahan bakunya
b.    Warnanya merah, merah abu-abu tergantung dari sifat bahan dasarnya.
c.    Bunyinya nyaring kalau dipukul.


3.3.2.    Keuntungan Bata Sebagai Material Struktur Bangunan
Dalam pemakaian bata sebagai bahan bangunan juga memiliki kelebihan , antara lain :
1.    Tidak memerlukan keahlian khusus untuk memasang.
2.    Ukurannya yang kecil memudahkan untuk pengangkutan.
3.    Mudah untuk membentuk bidang kecil.
4.    Murah harganya.
5.    Mudah mendapatkannya.
6.    Perekatnya tidak perlu yang khusus.
7.    Tahan Panas, sehingga dapat menjadi perlindungan terhadap api.


3.3.3.    Proses Pembuatan Bata
Proses pembuatan bata merupakan hal yang terpenting yang harus diketahui sebelum pembuatan suatu bangunan, agar dalam pemilihan bata sebagai bahan bangunan tidak menecewakan. Berikut bagaimana proses pembuatan bata secara tradisional maupun modern.



1.    Pembuatan bata secara tradisional

1.    Sediakan alat dan bahan yang akan digunakan terlebih dahulu,yakni:
a.      Cangkul
b.      2 ekor kerbau
c.      Meja berukuran 2x1 meter
d.      Cetakan bata
e.      Tanah liat
f.      Abu padi

2.    Proses Pengolahan Tanah
                Sediakan tanah yang akan di cetak,dengan cara:
a.    Cangkul  tanah yang akan di ambil tanahnya hingga membentuk sebuah lingkaran
b.    Kemudian masukkan 2 ekor kerbau tadi ke dalam lubang tanah yang telah di angkut itu
c.    Biarkan 2 ekor kerbau itu menginjak injak lubang tersebut hingga benar – benar lunak
d.    Lakukan proses seperti ini 1-2 hari

3.    Proses pencetakan
a.    Setelah proses pengolahan tanah selesai, angkat tanah ke atas meja pencetak. Proses    pengangkutan dengan cara memikulnya.Ada cara khusus yang biasa di lakukan untuk mengangkat tanah , yaitu : membentuk tanah seperti bola besar, tergantung kesanggupan kita untuk mengangkat tanah, kemudian mulailah mengangkatnya.
b.    Sebelum kita melakukan pencetakan , taburi cetakan dengan abu terlebih dahulu agar cetakan tidak lengket. Begitu juga dengan meja cetaknya.
c.    Ambil tanah yang telah tersedia , letakkan dan masukkan dalam cetakan yang telah di letakkan di atas meja. Kemudian pukulkan tanah yang telah di masukkan ke dalam cetakan itu agar tanah benar-benar padat.
d.    Angkat cetakan dengan sedikit menggoyangkannya, hingga bata keluar dari cetakan.

4.    Proses Pengeringan bata
Proses pengeringan bata tidak berbeda dengan pengeringan bata yang menggunakan mesin, yaitu :
a.    Penyusunan bata harus secara terpisah  di bawah gubuk – gubuk yang sengaja di buat untuk pengeringan bata.
b.    Usahakan bata yang di keringkan jangan terlalu terkena sinar matahari karena akan membawa dampak negatif bagi kualitas bata.
c.    Proses pengeringan membutuhkan waktu 1 minggu.

5.    Proses Pembakaran Bata
Proses pembakaran bata sama juga halnya dengan pembakaran bata yang di buat dengan mesin, yaitu denganmemasukkan bata ke tungku pembakaran, menyalakan api, dan pembakaran api jika besar prosesnya akan lebih cepat yaitu 5 hari.Namun apabila api dalam keadaan normal maka prosesnya akan berkisar 7-8 hari.


6.    Pendinginan Bata
                Pendinginan bata di lakukan selama 1 minggu, dan di susun di tempat yang teduh kemudian bata siap di perjual belikan.


2.    Pembuatan bata secara modern

1.    Pengolahan Tanah (pencetakan)
a.    Hidupkan mesin bata terlebih dahulu.Sediakan tanah-tanah yang akan dicampurkan, yaitu tanah liat dan tanah abu dengan perbandingan jenis tanah 3:1. Masukkan secara hati-hati ke dalam mesin pengolah ( mesin penggiling tanah )tersebut.
b.    Kemudian masukkan air secukupnya ke dalam mesin pengolah(mesin penggiling tanah)tersebut.
c.    Setelah beberapa menit berproses,tanah yang telah diolah dan lumat itu akan keluar otomatis dari mulut mesin ke mesin terakhir,yaitu tempat pencetakan bata.
d.    Setelah tanah lumat keluar dari celah (lubang mesin),gerakkan batang pencetak ke belakang(penarik mesinnya).Maka bata yang masih basah itupun tercetak dan terpotong hingga siap untuk dikeringkan.

2.    Pengeringan Bata
a.    Pilihlah tempat strategis untuk melakukan pengeringan bata. Usahakan jangan berada ditempat yang terlalu terkena terik sinar matahari.
b.    Gunakan gubuk sebagai peneduh,agar bata terhindar dari hujan.
c.    Susunlah bata yang telah tercetak tadi secara terpisah ,tampak seperti gambar di bawah!
d.    Pengeringan batu bata yang basah membutuhkan waktu 1 minggu.



3.    Pembakaran Bata
a.    Masukkan bata ke tempat pembakaran,untuk bata ukuran sedang tempat pembakaran hanya muat untuk 50.000 bata.Untuk bata ukuran jumbo 45.000 bata dan untuk bata tempe memiliki kapasitas 55.000-60.000 bata.
b.    Kemudian tumpukan tangkos(jajangan sawit) atau bisa juga digantikan dengan  gabah padi ke tungku pembakaran.Kemudian lakukanlah proses pembakaran dengan membakar jajangan yang telah di tumpuk,dan yang telah di letakkan tadi.
c.    Jika api yang digunakan untuk pembakaran cukup besar,maka pembakaran bata dapat terselesaikan selama 5 hari. Namun apabila dalam keadaan sedang,biasanya pembakaran 7-8 hari.

4.    Pendinginan Bata
                          Setelah proses pembakaran selesai,batu bata yang btelah jadi disusun kembali dan melakukan proses pendinginan selama 1 pekan( satu minggu).


3.    Kelemahan dan kelebihan bata
            Kekurangan dan kelebihan bata yang di buat secara manual ataupun mesin antara lain :

1.     Bata Tradisional

a.    Kekurangan     :
1.    Proses pengerjaannya tentu lebih lama, karena proses pembuatan di lakukan oleh  tangan manusia.
2.    Membutuhkan tenaga yang ekstra (besar) dan tingkat kesabaran yang tinggi.
3.    Cara kerja yang di lakukan sangat tradisional., sehingga sulit pengerjaannya.

          b.  Kelebihan        :
1.    Bata yang di hasilkan padat.
2.    Kualitas bata lebih kuat dan lebih bagus di pasaran.
3.    Tingkat keutuhan bata cukup besar karena kepadatan bata yang lumayan maximum.

3.    Bata Modern

a.    Kekurangan     :
1.    Tingkat kepadatan tanah kurang maximum sehingga mudah mengalami peretakan / patah pada bata.
2.    Biasanya di gunakan dalam pengerjaan cukup besar, yaitu untuk perawatan dan bahan bakar mesin bata.
3.    Perlu adanya ke hati-hatian yang cukup besar, karena jika tidak berhati hati akan menyebabkan kefatalan , yaitu kematian (resiko besar).

b. Kelebihan        :

1.    Proses pengerjaannya berlangsung cepat, sehingga bata yang di hasilkan cukup banyak perharinya.
2.    Tidak memerlukan energi ( kekuatan ) yang lebih
3.    Pengerjaannya lebih mudah dan praktis



3.4    GENTENG
Genteng adalah penutup atap suatu bangunan dapat juga diibaratkan sebuah mahkota suatu bangunan karena letaknya di atas dan mudah terlihat. Oleh karenanya, penampilan penutup atap yang indah tentu akan menambah nilai estetika dari suatu bangunan. Namun penentuan jenis genteng tidak sembarangan, tapi harus memperhatikan hal – hal berikut :
a.    Kekuatan dalam menahan beban
b.    Keawetan
c.    Jangan terlalu berat
d.    Memiliki nilai estetika baik
Beban yang bekerja pada atap, yaitu :
a.    Beban berat sendiri
b.    Beban angin
c.    Beban bergerak (beban manusia saat pemasangan dan pemeliharaan)
Penutup atap yang baik yaitu yang dapat menerima beban angin dari segala arah. Pada prinsipnya, semakin tinggi bangunan maka akan semakin besar tekanan anginnya. Namun, tekanan angin akan menjadi lebih kecil bila bangunan tersebut tingginya lebih kecil dari setengah lebar bangunan.
Selain beban angin dan beban berat ada juga dipengaruhi oleh kemiringan dari genteng. Hal itu karena pada prinsipnya semakin curam kemiringan genteng maka semakin terpengaruh gaya gravitasi sehingga mudah jatuh atau melorot. Kemiringan genteng yang optimal yaitu bersudut antara 10Âș - 30Âș, apabila sudut lebih dari 30Âș, maka perlu kekuatan tambahan dan genteng yang sesuai.


3.4.1    Jenis – Jenis Genteng, Keunggulan dan Kelemahan
1.    Genteng keramik
Genteng keramik adalah jenis genteng yang bahan dasarnya tanah liat dan prosesnya dibakar.
Keunggulan :
2.    Awet
Karena terbuat dari tanah liat yang dibakar maka gentteng kramik memiliki sifat semakin lama terkena panas justru semakin kuat. Bahkan usia genteng kramik bisa mencapai 50 tahun.
3.    Mengkilap
Salah satu kelebihan genteng kramik dibandingkan dengan genteng yang lain yaitu permukaannya yang terlihat mengkilap. Karena disebabkan pada saat pembuatan genteng tersebut melewati proses finishing glazur. Rumah – rumah yang menggunakan genteng kramik  glazur ini terlihat indah dan menawan.
4.    Tak mudah bocor
Karena pemasangan sisi – sisi genteng saling mengunci satu sama lain, sehingga tak ada celah yang bisa mengakibatkan air hujan masuk.
Kerugian :
1.    Lebih mahal
Memang harga genteng kramik di atas rata – rata karena berbahan glazur yang menampilkan keawetan dan keindahan.
2.    Tidak minimalis
Bentuk dan warna genteng kramik tidak cocok dengan konsep rumah minimalis.
3.    Berat optimal
Genteng kramik lebih berat dibandingkan dengan genteng yang lain. Sehingga konstruksi atap biasa tidak bisa menahan genteng kramik.
Proses pembuatan:
       Pengambilan tanah dilakukan dengan cara menyingkirkan lapisan bunga tanah, dan tanah yang di ambil adalah tanah dibawah bunga tanah yaitu kurang lebih kedalaman 25 cm dari permukaan tanah. Proses selanjutnya pembersihan tanah dari material-material pengotor seperti batu, plastik, sampah, dll.Setelah cukup bersih tanah kemudian diaduk dengan menambahkan air.
1.    Pengolahan Tanah Liat
       Setelah didapatkan tanah liat, proses selanjutnya adalah penggilingan.Tujuannya adalah untuk memperoleh tanah liat yang homogen dengan partikel-partikel yang lebih halus dan merata. Proses penggilingan dilakukan dengan cara memasukan tanah liat kedalam mesin penggilingan tanah atau dikenal dengan nama molen.Pada proses ini juga ditambahkan sedikit pasir laut.Tujuan penambahannya supaya tanah tidak terlalu lembek sehingga mempermudah proses penggilingan.Penggilingan berlangsung pada waktu yang singkat dengan hasil berupa tanah liat yang telah terbentuk kotak-kotak sesuai dengan ukuran genteng yang akandibuat.Kotak-kotak tanah liat ini biasa dinamakan keweh.Keweh inilah yang merupakan bahan baku pembuatan genteng.
2.    Pencetakan Genteng
       Pencetakan genteng dilakukan dengan cara memasukan keweh ke dalam mesin press ulir.Sebelum dimasukan, dipipihkan dahulu keweh dengan dipukul-pukul menggunakan kayu, yang disebut dengan gebleg.Tujuannya untuk mendapatkan keweh yang padat dan sesuai dengan ukuran mesin press. Hasil dari press ini berupa genteng basah yang belum rapi.Proses selanjutnya adalah perapihan dengan bagian tepi diratakan dan dibersikan dari sisa-sisa tanah liat yang masih menempel dari proses pengepresan.
3.    Pengeringan
       Ada dua tahap yang dilalui dalam proses pengeringan ini.Yang pertama adalah proses pengeringan dengan diangin-angikan.Dengan genteng diletakan di dalam rak selama 2 hari.Yang kedua adalah pengeringan dengan cara menjemur secara langsung di bawah terik matahari selama kurang lebih 6 jam.
4.    Proses Pengeringan( Pembakaran )
         Pengeringan berlangsung selama 2 hari atau 48 jam.Pengeringan dilakukan dengan cara memasukkan genteng ke dalam tungku, kemudian dipanaskan dengan menggunakan bahan bakar kayu. Selanjutnya adalah pembakaran, berlangsung selama 12 jam dengan suhu relatif 800ÂșC.
5.    Pengglasuran
       Penglasuran dapat diartikan sebagai berikut, Glassur berasal dari kata glass yang berarti kaca, secara harfiah dapat juga dikatakan proses penglasuran adalah penambahan lapisan kaca pada permukaan genteng, relatif sama dengan proses coating. Tujuan dari proses penglasuran supaya kenampakan genteng lebih indah dan artistik, juga menghindarkan genteng dari lumut.Bahan utama glasur adalah lead oksid  atau pbo dan ditambahkan matrik berupa fritz atau tepung kaca, untuk menambah kekerasan, dapat ditambahkan sedikit kwarsa.Bahan-bahan tersebut diaduk dengan air sampai merata.Adonan tersebut di tuangkan kepermukaan genteng dengan ketebalan tertentu.Diamkan beberapa saat, kemudian masukkan kedalam tungku untuk proses pembakaran tahap 2.
6.    Pembakaran Tahap 2
       Genteng yang telah di lapisi bahan glassur segera di masukkan ke dalam tungku untuk proses pembakaran. Pembakaran tahap 1 dan 2 relatif sama, yang membedakan adalah pada proses pembakaran tahap 2 tidak di dahului dengan penggarangan. Pembakaran tahap 2 berlangsung selama 13 jam dengan suhu konstan 900ÂșC.
7.     Tahapan Terakhir
       Hasil dari pembakaran tahap 2 adalah genteng glassur yang belum rapi. Finishing yang di lakukan adalah pengikiran pada tepi genteng, yang bertujuan untuk merapikan permukaan genteng dan pengecatan yang bertujuan untuk menutupi bagian samping genteng yang tidak dapat tertutupi oleh lapisan glassur.Yang terakhir adalah pengepakan, genteng di ikat dengan striping band dengan jumlah sepuluh, selain agar rapi, juga akan memudahkan pengangkutan genteng.

2. Genteng beton
Genteng beton terbentuk dari campuran pasir, semen, bahan pengikat, dan zat adiktif berupa penguat dan pewarna yang akan menentukan kualitas genteng beton.
Keunggulan :
1.    Minimalis
Karena bentuk genteng beton sangat cocok dengan konsep rumah minimalis
2.    Lebih presisi
Genteng beton dibuat melalui proses percetakan, kemudian langsung dikeringkan dengan alat dan mesin modern, dan tidak dibakar atau dijemur oleh panas matahari.
3.    Tidak mudah pecah
Karena memiliki kekuatan di atas rata – rata dari genteng lain maka menghasilkan genteng yang kuat dan tahan lama.
4.    Warna bervariasi
Genteng beton lebih banyak pilihan warna sesuai  dengan apapun yang di inginkan.
Kerugian :
1.    Lebih berat
Mempunyai konstruksi yang sangat berat sehingga harus menggunakan konstruksi atap yang sesuai
2.    Mudah pudar
Karena tidak dilapisi glazur maka warna mudah pudar, tapi dapat disiasati dengan mengecat ulang
Proses pembuatan :
Genteng beton terbuat dari pasir, semen, dan Fly Ash, yang dicampur dengan air dan dicetak, lalu dikeringkan. Kekuatan genteng beton tentu dipengaruhi oleh kebersihan dan ukuran butiran pasir yang dipergunakan, serta semen sebagaibonding agent. Fly ash dibutuhkan sebagai filler untuk mengisi celah-celah di antara butiran pasir, sehingga didapatkan genteng yang lebih padat dan kuat.

3.    Genteng metal
Genteng metal adalah genteng bahan dasarnya baja dilapisi dengan alunium
Keunggulan :
1.    Lebih ringan
Meskipun terbuat dari metal ,tapi lebih ringan.sebagai perbandingan hanya 7 kg/m²,genteng beton 60 g/m²
2.    Kuat dan awet
Merupakan genteng yang bebas perawatan. Sudah di desain agar tidak pecah, anti jamur, anti karat, dan anti lapuk.
3.    Bisa untuk semua jenis atap
Dapat digunakan disetiap bangunan
4.    Praktis
Bentuk genteng metal di desain untuk pemasangan yang praktis sehingga ada genting metal yang berbentuk susun dua mapun susun empat.
Kerugian : lebih mahal
Proses pembuatan :
Genteng metal terbuat dari lembaran metal yang dipress sehingga mempunyai pola seperti genteng. Dalam satu modul genteng metal, biasanya terdapat 2×5 pola cetakan genteng. Untuk menghilangkan permukaan metal yang mengkilap dan mengurangi daya hantar panas serta kebisingan pada waktu hujan, permukaan bagian atas genteng metal dilapisi dengan butiran pasir dan aspal yang direkatkan. Kemudian difinishing dengan cat di pabrik.

















BAB IV

PENUTUP


4.1.    Kesimpuan
Dalam rangka  pengetahuan tentang baja, bata, dan genteng sebagai bahan bangunan, dapat di bedakan menjadi beberapa macam. Sebagai bahan bangunan material baja, bata, maupun genteng menjadi gaya tersendiri, baik untuk mendapatkan konstruksi yang sempurna ataupun hanya untuk mengikuti perkembangan zaman.
Penggunaan baja dalam zaman pada sekarang ini tidak bisa dihindari lagi, baik dari pondasi sampai ke atap, tidak lepas dari yang namanya baja. Baja banyak digunakan dalamstruktur bangunan baik berupa bentuk profil, baja tulangan beton biasa, anyaman kawat, dan dalam bentuk kawat potongan yang disebut sebagai tulangan beton.
Baja sendiri terbuat dari ferrum dan carbon. Tapi dengan memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan. Penambahan kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness) dan kekuatan tariknya (tensile strength), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (brittle) serta menurunkan keuletannya (ductility).Jenis baja tergantung dari unsur lain yang mempengaruhinya. Meskipun banyak  kelebihannya baja juga memiliki kelemahan yaitu Komponen-komponen struktur yang dibuat dari bahan baja perlu diusahakan supaya tahan api sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk bahaya kebakaran.Diperlukannya suatu biaya pemeliharaan untuk mencegah baja dari bahaya karat. Akibat kemampuannya menahan tekukan pada batang-batang yang langsing, walaupun dapat menahan gaya-gaya aksial, tetapi tidak bisa mencegah terjadinya pergeseran horizontal proses pembuatan baja meliputi, Proses Dapur tinggiProses Konverto,  Proses Siemens Martin, Proses Basic Oxygen Furnace, Proses Dapur Listrik, Proses Dapur Cawan.
       
Bata merupakan bahan bangunan yang sudah ada sejak dahulu. Bata adalah  batu buatan yang terbuat dari tanah liat, penggunaan bata dalam bangunan yaitu sebagai pasangan tembok batu bata,baik tembok pemikul beban maupun tembok tidak pemikul beban, dapat juga digunakan sebagai pondasi, dan sebagai lantai. Bata yang baik memiliki ciri – ciri, bata mempunyai kuat desak yang bervariasi berdasarkan sifat bahan bakunya,  warnanya merah  abu-abu tergantung dari sifat bahan dasarnya, bunyinya nyaring kalau dipukul.
Disamping itu bata juga memiliki keuntungan sebagai bahan bangunan yaitu Tidak memerlukan keahlian khusus untuk memasang, Ukurannya yang kecil memudahkan untuk pengangkutan, Mudah untuk membentuk bidang kecil, Murah harganya, Mudah mendapatkannya., Perekatnya tidak perlu yang khusus, Tahan Panas sehingga dapat menjadi perlindungan terhadap api.
Pembuatan bata melewati beberapa cara :
1.    Pengolahan Tanah (pencetakan)
2.    Pengeringan Bata
3.    Pembakaran Bata
4.    Pendinginan Bata
Genteng adalah penutup atap yang terbuat dari tanah liat yang dipres pada umumnya, tapi sekarang ini sudah banyak bahan yang bisa dipakai untuk pembuatan genteng. Dalam penentuan jenis genteng tidak sembarangan, tapi harus memperhatikan hal – hal berikut , kekuatan dalam menahan beban, keawetan, jangan terlalu berat, dan memiliki nilai estetika baik. Genteng memiliki banyak jenis dan proses pembuatan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Kemiringan atap yang baik adalah antara 10Âș - 30Âș. Pembuatan genteng memiliki proses secara umum yaitu , Pengolahan bahan, pencetakan genteng, dan pengeringan genteng
        



4.2.    Saran
    Dalam karya tulis ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada pembaca supaya dalam pemilihan bahan bangunan memperhatikan fungsi bangunan, jenis bahan yang sesuai, dan dana yang dimiliki, agar pembelian bahan sesuai dengan kebutuhan. Semoga dengan karya tulis ini pembaca dapat menambah ilmu pengetahuan.






DAFTAR PUSTAKA


Dian Ariestadi.2008.Teknik Struktur Bangunan Jilid 3.Jakarta:Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Doni Swadarma.2013.Rumah Rangka Baja Ringan. Yogyakarta:Mediakom.

Edward Allen.2005.Dasar – Dasar Konstruksi Bangunan. Jakarta:Erlangga.

Gatut Susanta K.2012.Cara Praktis Menghitung Kebutuhan Material Rumah. Depok:Swadaya Griya Kreasi.

Heinz Frick.1980.Konstruksi Bangunan 1. Yogyakarta:Yayasan Kanisius.

Hendarsin.1983.Ringkasan Ilmu Bangunan Bagian A. Jakarta:Erlangga.

Rima Sri Agustin.2012.Ilmu Bahan Bangunan.Surakarta:UNS Press.

http://blog.ub.ac.id/anggasoed/2011/12/07/baja-dan-paduannya/

http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND.TEKNIK_SIPIL/196012241991011-NANDAN_SUPRIATNA/Materi_Kuliah_Struktur_Baja_1/Pendahuluan.pdf

http://staff.ui.ac.id/system/files/users/ir.bambang61/material/prosespembuatanbesidanbaja.pdf

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/BAJA%20KARBON%20(CARBON%20STEEL)%20[Compatibility%20Mode]_0.pdf

Minggu, 07 Agustus 2016

LANTAI DALAM KONSTRUKSI BANGUNAN



A.  Pendahuluan

 Lantai pada bangunan memiliki berbagai berfungsi, sebagai fungsi utama yaitu dasar berpijak dalam dan memberikan kenyamanan ketika berjalan di atasnya, juga sebagai arsitektur ruangan bangunan. Ragam pendapat tentang pengertian lantai, kita sepakati untuk tulisan ini, bahwa lantai adalah bagian dasar sebuah bangunan, yang memiliki befungsi sebagai dasar pijakan, dan memiliki nilai estetika pada bangunan. Ketika orang berjalan di atas lantai, maka karakter yang muncul adalah orang tersebut senang, lantai kuat, dan memunculkan suasana menyenangkan. Lantai rumah digunakan untuk meletakkan barang-barang seperti kursi, meja, almari, dan sebagainya serta mendukung berbagai aktivitas seperti berjalan, duduk di lantai, dan lain-lain. Sisi lain di bangunan biasa, beban yang diterima oleh lantai kadang cukup besar, misalnya ketika kita memindahkan benda berat seperti almari dengan cara menyeretnya.

Lantai memiliki berbagai berfungsi mulai sebagai fungsi utamanya yaitu sebagai alas pijakan kaki sehingga memberikan kenyamanan ketika berjalan di atasnya, sampai dengan memberi nilai estetika suatu ruang dalam bangunan sehingga dapat menambah nilai jual bangunan tersebut. Karena fungsi setiap ruang dalam hunian beragam, maka beragam pula desain lantainya. Syarat bahan lantai di antaranya adalah: aman, awet, kuat, tahan lembab, mudah dibersihkan dan menyerap panas. Material penutup lantai yang bersifat hangat adalah: karpet, parket, gabus, karet, sedangkan material bersifat dingin adalah: marmer, keramik, granit .

Kadangkala fungsi lantai dilain tempat, diperlukan untuk kekuatan, lantai seperti sebuah pabrik atau bengkel yang memikul serta terjadinya mobilisasi dan demobilisasi peralatan berat, maka fungsi lantai disini adalah untuk ketahanan atau kekuatan aktivitas yang berlangsung di ruangan tersebut. Lantai pabrik kimia, atau pabrik logam akan membutuhkan spesifikasi lantai yang sesuai dengan aktivitas yang dilakukan di ats lantai tersebut. Beda lagi dengan pembuatan lantai kamar mandi, disini dibutuhkan lanytai yang kedap air, sehingga air tidak merembes dari lantai kamar mandi, demikian juga degan pembuatan lantai untuk saran olahraga, diperlukan lantai yang kasar, dan membuat ornag tenang melakukan aktivitas olahraga, tdiak licin dan harus benar-benar rata.

Selain lantai yang kita kenal di dalam ruanagn, sekolah, gedung, pabrik maupun bangunan ruangan lain, pada bangunan dikenal juga istilah “lantai kerja”, pembuatan lantai ini adalah merupakan pekerjaan yang biasa dilakukan dalam konstruksi bangunan. Seperti contoh pembuatan pondasi, kemungkinan turunnya elevasi lantai kerja dapat terjadi, bila elevasi lantai kerja turun, maka saat pengecoran pondasi, elevasi pondasi juga akan turun mengikuti lantai kerja. Guna  menghindari penurunan elevasi, , maka perlu dilakukan perkuatan dengan membangun  lantai kerja yang kuat kokoh dan stabil. Biasanya lantai kerja dibuat adalah sebagai tahap pekerjaan awal melaksanakan pekerjaan pondasi, pekerjaan beton dan pekerjaan lain yang membutuhkan pemerataaan atau penguatan dasar konstruksi diatasnya. Lantai kerja biasanya dibuat dari adukan semen dengan pasir, tetapi ada juga yang menggunakan adukan beton, ketebaan lantai kerja biasanya setebal 10 - 15 cm.

Beberapa pertimbangan pembuatan lantai kerja bangunan, berkaitan dengan fungsi lantai itu sendiri, antara lain, yaitu;

  1. Sebagai dasar pekerjaan awal pada pekerjaan pondasi dan beton guna memudahkan pekerjaan selanjutnya.
  2. Sebagai dasar dan dudukan penyetelan tulangan besi, dan menghindari lumpur serta tidak ratanya tanah permukaan
  3. Menahan gaya angkat (up-lift force) tanah di bawahnya.
  4. Leveling tanah permukaan tempat kerja, untuk memastikan miring/datarnya lokasi


Demikian juga bila kita lihat pembuatan lantai beton, baik itu untuk keperluan rumah, gedung, pabrik, landasan kapal terbang atau yang lain sesuai dengan kebutuhan spesifikasinya. Pembuatan pelat lantai beton, biasanya dibuat pada lantai tingkat, yaitu dengan pengecoran pelat lantai beton, kemudian diatasnya dapat di finishing menggunakan material penutup seperti keramik, papan parkit, karpet dan lain sebagainya.

Contoh hasil pengamatn lantai :
Lantai kamar hotel, dibuat dari kain karpet, karena beberapa alasan (alasan atau pertimbangan estetika/keindahan) antara lain; 
  1. Lembut (dari bahan kain/beludru)
  2. Memiliki motif yang indah
  3. Warna bermacam-macam
  4. Motif dan warna dapat disesuaikan dengan motif dinding atau plafon
  5. Kesan mewah
  6. Dapat dibersihkan dengan cepat menggunakan vacum cleaner
  7. Dapat diganti dalam waktu cepat sesuai musim/momen ( sesuai keinginan).
Demikian beberapa pertimbangan orang menngunakan karpet pada lantai kamar hotel, selanjutnya lakukan pengamatanmu terhadap lantai di sekitar mu.

LATIHAN 1 :
Kerjakanlah Tugas dibawah ini dengan singkat dan jelas !

Memperhatikan contoh diatas, lakukanlah pengamatanmu terhadap lantai ruang kelasmu/di sekitar mu dan apa alasan atau pertimbangan pemilihan lantainya, buatkan beberapa alasan, baik itu fungsi, keindahan dan lain sebagainya..




Text Box: Pengamatan Lantai : ..........................................................................


Text Box: Alasan dipilih dari bahan tersebut, menurut saya karena pertimbangan/alasan;

 ............................................................................................................
............................................................................................................ ............................................................................................................
 










Lantai carport mobil, dibuat orang dari beton sebagai lapisan dasar kemudian di finishing menggunakan plester+acian semen,  karena pertimbangan alasan, antara lain;
  1. Beton sebagai lapisan dasar, agar lantai tersebut kuat  dan kokoh memikul beban mobil yang parkir di carport tersebut
  2. Finishing dari bahan plester+acian; karena posisi carport di luar, kena hujan/panas, fungsinya hanya sebagai keindahan sisi luar dan parkir, cukup hanya finishing plesteran + aci dengan tekstur kasar, sehingga perawatan tidak begitu dibuthkan. 
  3.  Tidak membutuhkan bahan/material keramik atau marmer, ini disesuaikan dengan fungsi lantai carport.

LATIHAN 2
Kerjakanlah Tugas 2 dibawah ini : 
Dengan alasan dan pertimbangan di atas, beri penjelasan pertimbangan apa saja untuk lantai bagian kiri dan alasan isian pada bagian kanan, diagram di bawah ini, beri alasan olehmu.
  1. Lantai ruang kantor   :     .............................................................................................................
  2. Lantai bengkel mobil  :    .............................................................................................................
  3. Lantai kamar mandi tingkat 2 : ....................................................................................................
  4. Lantai lapangan badminton     : ...................................................................................................
Lantai ruangan Kantor ...... :
  • Dibuat dari keramik, agar terlihat bersih , dan Keramik disusun siku pada sudut-sudutnya, untuk penempatan perabot indah dan tidak miring.

B.   Material Lantai Bangunan

Pada saat kita memasuki sebuah bangunan, entah itu berupa rumah, toko, kantor restaurant, gedung pertemuan maupun sebuah hall, atau apapun itu, kita akan selalu menginjak lantai bangunan itu. Untuk mendapatkan lantai yang sesuai dengan kebutuhan bangunan kita tanpa meninggalkan unsur estetika, perlu sekali kita mengetahui macam-macam lantai. Berikut ini adalah beberapa jenis material lantai dengan beragam karakteristiknya sebagai pertimbangan aplikasi pada ruang, yaitu:
  1. Keramik
  2. Plesteran (concrete)
  3. Marmer
  4. Granit
  5. Mozaik
  6. Kayu
  7. Batu
  8. Karpet

 1.  Lantai Plesteran

 Plesteran (concrete) adalah termasuk bahan beton, jenis material ini tergolong paling sederhana dan paling murah, karena diperlakukan seperti saat memplester dinding dan diaci hingga halus. Namun perbedaan dengan perlakuan pada dinding adalah dilakukan langkah penggosokan lantai hingga halus dan mengkilap. Warna yang ditimbulkan sama dengan warna semen-pasir dan cenderung lebih gelap. Pada beberapa penerapan yang dilakukan dengan merata (covering) pada luas ruang, memiliki kelemahan ketika terjadi retak tidak dapat diganti dengan material dan harus ditambal.Tambalan yang muncul secara estetika terlihat tidak bagus. Namun penerapan dengan modul, akan mengurangi resiko tambalan yang berdampak pada tidak sedapnya pandangan estetika.

2.  Lantai Keramik

 Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani, keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Lantai keramik atau ubin keramik adalah bahan penutup (finishing) lantai dari bahan keramik.Tujuan pemasangan ubin keramik selain sebagi penutup lantai adalah menambah kekuatan lantai, mempermudah pemeliharaan dan kebersihan lantai, serta mendekorasi ruangan.Selain fungsi-fungsi tersebut, efek pemasangan keramik lantai juga bisa menghadirkan atmosfer tertentu pada ruangan, tergantung jenis dan corak keramik yang dipilih.

Jenis material keramik sangat lazim digunakan.Keramik punya fleksibilitas pakai tinggi dan dapat diaplikasikan pada hampir seluruh bagian rumah.Selain kuat, lantai rumah dari bahan keramik juga tidak membutuhkan pemolesan dan mudah dalam perawatannya. Kesan material keramik adalah hangat. Saat ini beragam tekstur keramik yang dijual di pasaran, yang secara visual mirip dengan jenis material lain. Misalnya: keramik bertekstur marmer, granit, kayu, batu, bata dan sebagainya.

Hasil produksi pabrik tentang mutu keramik dipasaran dikenal istilah “KW”, banyak toko menyebutnya sebagai singkatan dari “Kwalitas”, artinya dalam (1) satu kotak keramik KW1 berisi keramik kualitas paling baik dan dari pabrik tidak ada kerusakan atau tidak ada yang cacat (reject), dikenal istilah dari mulai KW1, KW2, KW3 dan seterusnya. Kadang kw juga menunjukkan presisi ukuran dan juga kehalusan, misalnya dalam satu kardus/dus kw3 , didapat kualitasnya lebih rendah, seperti warna tidak sama persis sama, ukuran berselisih antara satu dengan lainnya.

Jenis keramik yang ada di pasaran berbagai merek, corak serta ukuran, keramik bila dilihat dari penggunaan bahan dan proses pembuatan dikenal dalam dalam dua jenis keramik, yaitu;  keramaik tradisional dan keramik modern.
1)       Keramik Tradisional; Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan manual, dan menggunakan bahan alam, seperti kuarsa, kaolin, yang termasuk keramik ini adalah barang pecah belah (dinnerware), keperluan rumah tangga (tile, bricks), dan untuk industri (refractory).
2)      Keramik modern; Keramik modern (Fine ceramics advanced ceramic, engineering ceramic, techical dikenal juga denga istilah keramik halus ceramic) adalah, keramik yang dibuat dengan menggunakan oksida-oksida logam atau logam, seperti: oksida logam (Al2O3, ZrO2, MgO,dll). Penggunaannya elemen pemanas, semikonduktor, komponen turbin, dan pada bidang medis.

Berdasarkan perletakkannya, jenis keramik dikenal dalam dua jenis, yaitu: Keramik Interior dan keramik eksterior. Bila anda belanja ke toko, dan mencoba konsultasi dengan pemilik took, biasanya akan membedakan keramik berdasarkan penggunaannya, keramik tersebut mau digunakan di luar atau di dalam. Hal tersebut lazim ditanyakan, sama halnya kita akan membeli cat tembok, pemilik toko selalu menanyakan penggunaannya.
Keramik interior senantiasa terlindung dari hujan, dan sinar matahari langsung, oleh karena itu biasanya digunakan jenis ubin keramik polos atau dekoratif sesuai dengan fungsi ruang serta kesan yang diharapkan. Khusus ruang-ruang interior dengan kegiatan menggunakan peralatan yang menghasilkan panas serta adanya bahan-bahan kimia, seperti laboratorium , dapur dan sebagainya maka gunakan ubin keramik yang resisten terhadap bahan-bahan pewarna, asam-basa, dan lemak, sehingga cairan yang tumpah dilantai dapat dengan mudah dibersihkan dan tidak merusak ubin keramik, serta resisten tinggi terhadap suhu tinggi. Jenis kermaik yang memenuhi kualitas tersebutanata lain keramik yang berglazur dan glossy. Sedang untuk ruang untuk kegiatan basah, seperti kamar mandi, tempat cuci gunakan keramik berglasur dengan tekstur pada permukaannya, sehingga tidak licin pada waktu basah dan mudah dibersihkan Keramik dinding juga lazim dipakai untuk kamar mandi, jenis yang cocok adalah keramik dinding berglasur, kilap yang resisten terhadap bahan-bahan kimia serta mudah dibersihkan.

Gambar 3-1 : Keramik Lantai

Keramik Eksterior; Untuk lantai eksterior dan sering kena hujan dan sinar matahari secara langsung disarankan pilih jenis keramik tahan perubaha cuaca, ditandai dengan daya serap air rendah, permukaan berglazur, tidak mengkilap (berkesan suram), karena jenis warna kusam tidak sensitive terhadap abrasi/goresan. Jenis keramik untuuk  eksterior dipasaran dikenal dengan embossed (tidak rata). Khusus untuk tangga baik tangga interior maupun eksterior digunakan ubin khusus yaitu ubin keramik yang tidak licin, seperti keramik yang bertekstur atau dapat dipilih juga aksesoris keramik lantai yang memang khusus untuk dipasang pada anak tangga, yang bernama bullnose dan stepnose.Tipe ini pada permukaan terdapat granulagranula yang menimbulkan efek anti slip.

Sifat Keramik, adapun sifat sifat keramik sebagai bahan bangunan, antara lain yaitu; a) Mudah pecah, Sifat yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada kebanyakan jenis keramik adalah britle atau rapuh, hal ini dapat kita lihat pada keramik jenis tradisional seperti barang pecah belah, gelas, kendi, gerabah dan sebagainya, coba jatuhkan piring yang terbuat dari keramik bandingkan dengan piring dari logam atau melamin, pasti keramik mudah pecah, walaupun sifat ini tidak berlaku pada jenis keramik tertentu, terutama jenis keramik hasil sintering; dan  campuran sintering antara keramik dengan logam; b) Tahan suhu tinggi Sebagai contoh keramik tradisional yang terdiri dari clay, flint dan feldfar tahan sampai dengan suhu 1200 C, keramik engineering seperti keramik oksida mampu tahan sampai dengan suhu 2000 C.; c) Kekuatan tekan tinggi, sifat ini merupakan salah satu faktor yang membuat penelitian tentang keramik terus berkembang; dan d) Keunggulan keramik antara lain yaitu, kaya akan ragam jenis, corak, tekstur, harga dan bahan pembentuk (batu alam, granit, marmer), kekuatan fisik tinggi (lebih tinggi dari parket), warna tahan sangat lama, serta mudah dalam membersihkannya, permukaannya anti air (daya serap airnya kecil) sehingga mudah dalam pemeliharaan dan cara membersihkan) dan tahan terhadap goresan pisau dan juga tahan panas (api).
1.1     Pemasangan Lantai Keramik
Sebelum memasang lantai keramik diatas dasar adukan beton, ada beberapa hal yang harus diperhatiakn dan dilakukan, yaitu menghitung secara akurat lantai keramik yang dibutuhkan.Kemudian pastikan dasar lantai atau tanah sudah padat dan rata. Pertama tama buatlah gambar desain pola lantai dan lajur pemasangan arah horizontal, vertikal atau diagonal luas ruang untuk membantu menghitung secara detail kebutuhan keramik lebihkan sekitar 5 % untuk persediaan, bila waktu pemasangan pasang ada yang rusak, dan cadangan apabila ada kerusakan dikemudian hari, disebabkan stok terbatas dan selang bebrapa waktu kemungkinan tidak diproduksi lagi. Dan pastikan lantai keramik yang datang dan akan dipasang sesuai kode, ukuran warna yang dipesan. Perlu diperhatikan juga, sebelum memasang keramik ada baiknya di rendam dalam air dulu. Hal ini akan membuat keramik menjadi lebih elastis dan pada saat pemasangan dapat dengan mudah menempel. Perhatikan kualitas keramik. Jika ia keramik kw 1 maka tak ada masalah, namun jika ia merupakan kw 2 atau 3 akan susah memasang untuk presisi. Untuk itu nat keramik harus longgar karena masing-masing keramik memiliki selisih 0,2-0,5 mm, hingga keramik tidak saling bertubrukan.

Pemasangan keramik sebagai lantai, dapat dilakukan langkah langkah sebagai berikut;
1)       Tumpuk keramik yang akan dipasang dekat dengan pemasangan;
2)      Bilaskan semen yang sudah dicampuri air sedikit ke bawah keramik, hal ini akan membuat daya rekat keramik ke adukan benar-benar lengket.
3)      Adukan dan permukaan dasar lantai beton harus benar-benar bersih. Adukan harus benar-benar homogen atau semen, pasir dan air sudah sudah diaduk sehingg benar-benar bercampur dengan baiik dan dasar lantai yang akan dipasang harus bersih dari kerikil, batu atau ganjalan-ganjalan lain yang akan membuat rongga  di bawah keramik.
4)      Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar yang berongga. Karena keadaan demikian akan membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa apakah ketinggiannya sudah sama rata dengan benang yang ditarik untuk menentukan ketinggian lantai.
5)      Nat keramik dipasang belakangan. Jangan pasang semen oker atau nat pada sisi keramiksaat itu juga. Biarkan lantai keramik yang telah terpasang selama 2 atau 3 hari. Hal ini akan membuat sisa udara yang mengendap akan keluar melalui bagian nat yang belum ditutup. Setelah itu baru diberi semen nat dan jangan lupa membersihkan nat yang masih kosong dari kotoran yang mengendap.
6)      Amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu lalang orang selama 2-3 hari. Jangan biarkan lantai keramik akan ambles karena adukan dibawahnya masih belum kuat untuk dibebani.
7)      Periksa hasil pemasangan. Periksa kembali semua lantai keramik yang telah terpasang dengan  memukul atau ketukan-ketukan dengan batang kayu pada permukaan satu lantai keramik, kemudian lakukan pada lantai keramik berikutnya dan seterusnya. Pastikan dibawah lantai keramik yang terpasang semuanya padat terisi adukan dan tidak ada yang kopong. Dalam sebuah areal pemasangan seukuran 3 x 3 m biasanya terdapat 3-5 keramik yang kopong. Untuk itu segera bongkar keramik tersebut dan ulangi pemasangannya.
8)      Membuat Jarak Nat; Menggunakan plastik spacer Cara yang lazim digunakan untuk menetukan/mengatur jarak nat adalah dengan plastic spacer yang banyak dijual di toko-toko keramik. Ukurannya bermacam-macam, memberikan banyak pilihan penentuan lebar nat. Plastic spacer tersebut ditempatkan disamping (atas), dan dapat dengan muda dilepaskan dan dipasang kembali. Pemakaiannya sangat fleksibel. Menggunakan papan kayu Cara lain untuk menentukan lebar nat adalah dengan menggunakan penanda dari kayu. Lebar nat ditandai dengan pensil atau yang lainnya. Pemakaian dengan cara ini fleksibel sekali tetapi dalam aplikasinya mungkin lebih sulit. Pemasangan keramik dinding biasanya dipergunakan paku yang dipasang benang yang direntangkan dari satu sisi kesisi berikutnya untuk ketepatan pemasnagan dan menyeragamkan lebar nat

3.  Lantai Marmer

 Marmer adalah batuan kristalin kasar yang berasal dari batu gamping atau dolomit. Marmer yang murni berwarna putih dan terutama disusun oleh mineral kalsit. Marmer atau batu pualam merupakan batuan hasil proses metamorfosa atau malihan dari batu gamping. Pengaruh suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen menyebabkan terjadi rekristalisasi pada batuan tersebut membentuk berbagai foliasi mapun non foliasi.

Marmer banyak disukai karena lebih memiliki karakter dan berkelas mewah, tekstur dan pola yang tidak teratur serta persediaan alam yang terbatas menjadikan material ini. Material marmer memiliki kesan dingin dan kuat.Kelemahan marmer adalah memiliki pori-pori relatif besar. Marmer yang berpori-pori relatif besar membutuhkan perawatan ekstra. Hal ini karena marmer mudah menyerap cairan dan layaknya karpet, meninggalkan noda jika tidak cepat dibersihkan. Selain mahal harganya, marmer juga mahal dalam perawatannya dan diperlukan cara khusus untuk membersihkannya. Pantaslah jika marmer merupakan material lantai yang berkelas dan mewah, sehingga hanya pengguna yang memiliki dana berlebih yang sanggup mengaplikasikannya dalam hunian.

4.  Lantai Granit

 Batu granit,  terbentuk  dari hasil pembekuan magma berkomposisi asam yang membeku di dalam dapur magma, sehingga batu ini merupakan jenis batu beku dalam, massa jenis  sekitar 2,2 – 2,3 gram/cm3 , warnaputih, abu-abu, atau campuran keduanya.Batuan ini banyak di temukan di daerah pinggiran pantai dan di pinggiran sungai besar ataupun di dasar sungai.Batu Granit dapat digunakan sebgai ; Batu bahan bangunan, monument, bahan dekorasi dan bahan tegel.

Material lantai Granit adalah jenis batuan intrusif, felsik, igneus yang umum dan banyak ditemukan, granit kebanyakan besar, keras dan kuat, dan oleh karena itu banyak digunakan sebagai batuan untuk konstruksi. Lantai dengan material granit merupakan jenis lantai paling keras dibandingkan dengan lantai marmer maupun lantai teraso. Granit memiliki pori-pori yang lebih rapat, sehingga memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk dimasuki air dan kotoran.Granit memiliki kesan dingin dan berkesan kokoh. Batuan granit diperoleh dari bukit atau gunung granit. Namun sejalan dengan perkembangan teknologi, saat ini juga telah disediakan granit buatan dengan motif yang lebih beraneka dan harga yang lebih murah.

5.  Lantai Mozaik

 Mozaik (mosaic) memiliki bentuk, desain, dan warna yang beragam.Ada yang berbentuk kotak siku, bulat, kotak lengkung, dan segi enam.Model lainnya berupa kembangan, dekoratif, serta acak.Variasi warnanya sampai ratusan, mirip dengan color card dari cat.Inilah yang membuat mozaik menjadi bahan pencitraan elemen rumah. Mozaik bisa menjadi lantai kamar mandi, back panel dapur, pelapis saniter, hingga dinding dan lantai kolam renang.Selain pada elemen bangunan, mozaik juga dapat diaplikasikan sebagai aksen pada sekat ruangan atau sebagai pengikat antar kepingan adalah jejaring berbahan nilon, mirip benang Jaring berperan sebagai pengikat sekaligus perekat kepingan mozaik.

Gambar 3-2 : Lantai Mozaik

Selain fungsinya beragam, inovasi mosaic kini terus berkembang dan makin menawan dari bentuk, warna, bentuk serta motif dan dapat dikombinasikan dengan bahan lantai lain. Dari pembentukannya, mosaic adalah jenis keramik tile yang dibentuk dari potongan-potongan keramik berukuran kecil (mosaic), dalam aplikasinya dirangkai membentuk pola tertentu sesuai dengan desain yang diinginkan. Mosaic sangat fleksibel untuk diolah menjadi aneka desain, sesuai dengan berbagai gaya interior, baik minimalis, klasik maupun modern.

Material Mozaik semakin populer untuk mempercantik elemen bangunan. Mozaik terbuat dari porselen, kaolin, dan bahan khusus. Bahan-bahan khusus tersebut dioven pada suhu 2.200ÂșC selama 24 jam.Daya tekannya mencapai 500kg/cm2. Berbentuk kepingan, mozaik dirangkai di atas jaring benang. Ukuran keping bervariasi, ada yang 18 mm x 18 mm, 25 mm x 25 mm, 28 mm  x 28 mm, 35 mm x 35 mm , juga 50 mm x 50 mm. Masing-masing keping memiliki tebal 3 mm - 4 mm.Mozaik memiliki bentuk, desain, dan warna beragam. Ada yang berbentuk kotak siku, bulat, kotak lengkung, dan segienam. Model lainnya berupa kembangan, dekoratif, dan acak.Variasi warnanya sampai ratusan, mirip dengan color card dari cat.Inilah yang membuat mozaik menjadi bahan pencitraan elemen rumah.Ia berupa kepingan yang dapat mengubah tampilan lantai atau dinding menjadi indah.

Memasang mozaik perlu ketelitian, selain butuh nat tipis, berkisar 2mm-3mm, mozaik juga perlu perlakuan khusus. Berikut ini beberapa pedoman cara memasang mozaik, yaitu;
a.         Siapkan alat dan bahan; Keramik mozaik dengan jumlah yang sesuai luas bidang (biasanya keramik dijual dalam satu jaring berukuran 40cm x40cm), 2. Semen instan atau semen berwarna putih, 3. Pengisi nat, 4. Kape, 5. Trowel, 6. Ember semen, 7. Sikat berbahan nilon
b.        Kondisi lantai dan dinding telah diaci rata, kemudian berikan lapisan semen diatasnya dan ratakan, jangan terlalu tebal Letakkan lembaran keramik mozaik diatasnya, diamkan selama 1/2 hari Isi antar keping mozaik dengan nat, buatlah permukaan nat agak melengkung ke bawah dan tidak terlalu rata agar terlihat lebih indah 30 menit setelah pengisian nat, bersihkan mozaik dengan lap setengah basah Setelah nat kering, (sekitar 2 jam) sikat permukaan mozaik, bersihkan dengan kape jika ada sisa nat yang menempel di keramik
3)      Mozaik tidak boleh direndam dalam air. Air dapat merusak dan menghilangkan lem perekat pada jejaring di balik keping mozaik.
4)      Tidak semua tukang keramik dapat memasang mozaik.
5)      Nat mozaik cukup kecil berkisar 2mm-3mm. Oleh sebab itu, gunakan pengisi nat khusus 

 6.  Lantai Kayu
 






Rounded Rectangle: Perhatikan Gambar di bawah ini.
Rumah-rumah zaman dulu, umumnya lantai terbuat dari kayu,  baik itu bentuk kayu bulat  atau papan yang di susun  di atas balok atau gelagar kayu. Banyak pertimbangan saat itu, salah satunya tentu bahan kayu yang masih melimpah dan murah, contoh rumah model panggung, tentu masih banyak hal yang melatar belakangi keadaan tersebut itu ?


Rounded Rectangle: Perhatikan Gambar di bawah ini dan pahami.
Rumah modern, sekarang ini banyak juga yang menggunakan kayu sebagai lantai, dikenal di pasaran sebagai lantai parkit (parquet), orang menggunakannya tentu bukan karena alasan murah atau bahan kayu masih melimpah.  Apa pertimbangan orang zaman sekarang menggunakan kayu sebagai lantai ?, dapatkah kamu memberi pertimbangan atau alasannya?.
 





















Pengertian lantai kayu, adalah lantai yang terbuat dari bahan kayu baik itu kayu solid maupun kayu olahan yang dijadikan sebagai lantai bangunan pada lantai dasar maupun lantai ingkat. Lantai kayu solid, yaitu dibuat dari bahan kayu murni yang dibentuk menjadi kepingan papan, balok selanjutnya di rangkai menjadi lantai. Lantai kayu olahan (engineered wood flooring) adalah jenis produk lantai berbahan dasar kayu, baik itu berupa kepingan atau lembaran yang selanjutnya dijadikan lantai.  Lantai jenis kayu olahan berasal dari proses produksi tertentu yang menggabungkan berbagai bahan mentah seperti partikel kayu, perekat khusus, serta bahan tambahan melalui sistem manufaktur yang dirancang secara khusus, dan tampilannya juga natural dan menarik apalgi dipadu dengan jenis bahan lain. Akan tetapi, terdapat perbedaan yang signifikan antara lantai kayu keras (hardwood) dan kayu lunak (softwood), lantai kayu olahan digunakan secara luas karena harganya yang lebih terjangkau. Lantai kayu keras terbuat dari kayu pohon non-konifer seperti kayu, kenari, jati, dan lainnya, sedangkan lantai kayu lunak pada umumnya terbuat dari kayu pohon konifer seperti kayu pinus. Lantai kayu sering digunakan karena karakteristik fisik dan mekanisnya yang berbeda dengan jenis lantai lain seperti dari bahan besi, keramik, marbel, PVC, dan lain-lain. 

Lantai kayu memiliki dimensi, ketebalan serta ragam yang berbeda, yang tiap elemennya terbuat dari kayu solid dan diproses dari satu balok kayu. Ukuran atau  dimensi lantai kayu berbeda sesuai dengan kebutuhan dan hasil pabrik produksinya. Secara umum terdapat tiga macam jenis lantai kayu, yaitu;
1.        Papan Strip; Terbuat dari kayu solid dan dimensinya sama
2.       Papan Plank; Terbuat dari kayu solid dan dimensinya berbeda, pada ukuran lebar berbeda-beda
3.       Papan Parkit (Parquet); Terbuat dari kayu solid dan olahan yang tipis yang disatukan menggunakan alat perekat khusus, memiliki pola tertentu yang artistic dan estetik.


Gambar 3-3: Macam Motif Lantai Kayu

Material lantai kayu, yang paling umum adalah lantai parket (parquette),kata tersebut berasal dari kata parquetry. Material kayu memiliki kesan hangat dan alami. Selain berasal dari kayu solid, bahan parket saat ini juga berasal dari bahan non kayu seperti bamboo. Bila kita memiliki lantai parquet, berarti harus siap dengan pemeliharaan yang kontinyu dan tidak dapat mengabaikan adanya rayap yang akan menghabisi kayu-kayu tersebut secara diam-diam. Untuk itu, persiapannyapun harus cukup matang, dan jangan pernah menumpahkan cairan ke atas lantai Parquet untuk menjaga keawetannya. Untuk itu lantai Parquet tidak boleh dipel dengan menggunakan air.

Untuk pemasangan kayu sebagai lantai, bila dilakukan di lantai dasar, biasanya dipasang langsung pada beton dengan menggunakan bahan, dipersyartkan kandungan kelembapan beton tidak mempengaruhi papan menjadi melengkung dan memiliki celah (mencegah gapping). Untuk pemasangan pada lantai bertingkat atau loteng, biasanya menggunakan balok balok sebagai tempat tumpuan, dan dikenal dalam konstruksi sebagai balok induk dan balok anak.

 
Gambar 3-4: Lantai Kayu

2.      Lantai dari bahan kayu olahan
Bahan lantai jenis kayu olahan, terdiri dari dua atau lebih lapisan kayu dalam bentuk papan dan biasanya tidak membutuhkan  finishing (sanding), yaitu  pengampelasan dan penyelesaian setelah pemasangan.  Inti lantai kayu biasanya terbuat dari konstruksi lapisan kayu yang terdiri dari beberapa kayu tipis yang direkatkan satu sama lain.  Lantai seperti ini biasanya terdiri dari 2 atau 3 lapis, tergantung pada tujuan penggunaannya. Lapisan atas merupakan kayu yang terlihat ketika lantai sudah terpasang, lapisan ini direkatkan pada intinya sehingga lantai menjadi stabil, lapisan yang berada di tengah berfungsi untuk mencegah gapping atau cupping. Bahan lantai kayu olahan merupakan jenis lantai kayu yang paling umum digunakan karena biaya pemasangannya yang rendah. Stabilitas lantai dicapai dengan memastikan bahwa serat kayu pada tiap lapisan berada pada posisi tegak lurus terhadap lapisan yang berada di bawah dan atasnya.  Kayu tersebut kemudian distabilkan lagi dengan tekanan diberikan pada intinya secara pada panjang dan lebarnya.


Untuk finishing lantai kayu olahan, biasanya dilakukan pengampelasan untuk mengkompensasi ketidakseimbangan pada kayu. Sering kali, lantai kayu diselesaikan dengan menggunakan polyurethane dan minyak atau kombinasi keduanya. Lantai yang diselesaikan dengan minyak (oil finished floors) menggunakan minyak murni, untuk Lantai kayu resapan (impregnated wood flooring) mengunakan resapan akrilik khusus untuk meningkatkan daya tahan lantai kayu terhadap goresan dan kelembapan.

Beberapa keunggulan Lantai kayu olahan dibandingkan dengan kayu solid, yaitu;
v  Ukuran dimensi yang presisi
v  Memiliki pola yang artistik
v  Pemasangan lebih mudah, dan perbaikan juga lebih mudah.
Selain jenis kayu olahan untuk lantai kayu, dikenal juga jenis lantai laminasi, lantai vinil dan lantai veneer tetapi tidak diperlakukan sebagai lantai kayu olahan (engineered wood flooring). Kayu laminasi menggunakan motif kayu pada permukaannya, namun tidak terbuat dari kayu asli, lantai vinil terbuat dari plastik yang dibentuk menyerupai kayu, sedangkan lantai veneer menggunkan lapisan kayu tipis dengan inti yang tediri dari berbagai produk kayu komposit yang berbeda, dan yang paling umum adalah papan berbahan dasar kayu seperti MDF,  sehingga lantai jenis ini memiliki ukuran lebih besar dari papan kayu.

  7.  Lantai Batu Alam
Material batu alam juga sering dipakai sebagai bahan lantai, biasanya selain di lantai, banyak juga dipakai di taman atau ditempel di tembok pagar, dan dinding pada interior rumah. Pada bangunan, dapat dikatakan lantai merupakan bagian paling dasar yang menjadi alas bangunan, posisi lantai yang jarang menjadi perhatian sebetulnya dapat lebih mempercantik dan membuat ruangan nyaman. Untuk pemilihan lantai tersebut dapat terlihat artistik maka kenali dulu jenis bahan dan fungsi lantai tersebut, demikian pula untuk pemilihan serta penggunaan batu alam untuk lantai dimaksud.

Beberapa Jenis lantai dari batu alam  yang dikenal secara umum di pasaran,  yaitu berdasarkan letak, fungsi ruang, dan bahan. Berdasarkan letak ruang, batu alam untuk lantai dibagi menjadi lantai batu untuk eksterior dan lantai batu untuk interior.
1)       Fungsi Interior; Untuk bagian interior lantai harus menggunakan batu alam dengan karakter yang membuat ruangan hidup. Penggunaan batu alam untuk lantai biasanya menggunakan finishing poles (polished) dimana batu tampak seperti cermin. Jenis batu alam yang dapat anda gunakan untuk interior adalah Andesit, Marmer, dan granit.
)      Fungsi Eksterior; Untuk bagian eksterior lantai harus menggunakan batu alam yang berkarakter kuat dan tahan cuaca. Jenis batu alam yang dapat anda gunakan untuk eksterior adalah Batu Andesit,  Batu Candi, dan Batu Templek .
Gambar 3-5 : Aplikasi Batu Alam Sebagai Lantai Bangunan

Material batu alam juga sering dipakai sebagai bahan lantai antara lain batu kali lempeng dan batu salagedang. Biasanya selain di lantai, banyak juga dipakai di taman atau ditempel di tembok pagar, dan dinding pada interior rumah. Kedua jenis batu ini cukup tahan terhadap cuaca, meskipun mencari tekstur batu yang kurang lebih seragam tidak mudah, ditambah lagi lebar nat antar batunya tidak seragam, tapi hal itu justru menambah ruang menjadi semakin natural.Material batu ini memiliki kesan segar.

Batu alam untuk perlengkapan lantai kamar mandi, selain berfungsi sebagai fungsi estetika, juga sebagai fungsi kelayakan serta ketahanan akan air. Kamar mandi dalam satu bangunan, merupakan salah satu bagian penting dan bagian yang tidak terpiahkan dari komponen lain dari seluruh ruangan dalam bangunan, terutama rumah tinggal. Desain amar mandi dengan lantai dari batu alam memberikan kesan sensasi tersendiri, seakan membawa kea lam segar, alam sejuk bila dipadu dengan orname serta warna yang segar, terlebih dengan desain batu alam untuk kamar mandi yang dilengkapi dengan berbagai ornament tumbuhan dan kesan kesegaran alam yang rileks membawa suasana sempurna. 

Penggunaan batu alam untuk kamar mandi yang dipadu dengan kesan alami, akan membawa kesegaran tersendiri, apalagi dipadu dengan elemen pelengkap kamar mandi yang lebih unik, antik dan dikombinasi dengan dinding batu alam, tentu akan lebih fresing. Kamar mandi akan terlihat lebih luas jika dipasangi batu alam baik dinding maupun lantainya, desain dinding kamar mandi dengan jenis batu alam, baik itu berupa batu andesit, batu paras, atau jenis batu lain yang ada di suatu daerah, seperti perpaduan batu koral dari berbagai bentuk, ukuran serta warna yang diapadu dengann system peralatan kran air yang manis, yang membawa seaakn berada di wilayah air pegunungan, tentu akan lebih menarik.

Penggunaan batu alam untuk lantai teras rumah dan carport (Carport adalah pelataran halaman depan rumah yang menghubungkan pintu pagar depan rumah dengan teras ataupun garasi) atau taman, juga dapat didesain manis dan alami, perpaduan batu alam jenis koral, andesit dengan warna serta corak yang kental tentu menghadirkan suasana yang sempurna. Rumah-rumah modern di kota-kota besar umumnya memiliki carport sehingga carport sebagian yang tidak terpisahkan dari rumah. Batu alam dapat di gunakan untuk berbagai macam desain lantai carport material itu seperti batu andesit, batu koral, batu templek dan lain sebagainya. Posisi carport/teras umumnya tidak terlindung dari panas atau hujan sehingga jenis batu yang di pilih harus tidah mudah berlumut sehingga batu alam dengan karakter keras seperti dapat menjadi pilihan untuk lantai  carport, dan lantai taman atau teras luar.

8.  Lantai Karpet

Lantai Karpet yang terbuat dari bahan kain, akan hangat bila digunakan, umumnya dipakai dan digunakan di rumah untuk bagian kamar tidur dan ruang keluarga, karpet juga diletakan di area ruang tamu. Lantai karpet bisa melambangkan kemewahan dari penghuninya, tergantung dari karpet yang digunakan, semakin mahal akan semakin mewah. Ada banyak alasan mengapa dimasa kini orang memilih lantai yang ditutup oleh karpet. Diantara alasan itu adalah: sebagai peredam suara, terutama untuk kantor dengan pegawai-pegawai yang penuh kesibukan. Sementara untuk rumah, sebuah keluarga yang mempunyai anak kecil akan lebih terasa aman bila memakai karpet dibanding permukaan lantai yang keras seperti lantai marmer.

Disamping pemasangan yang mudah, banyak model corak, dan warna perawatannya juga mudah, lantai dengan karpet dipilih karena keindahannya. Saat ini sudah banyak sekali macam-macam karpet dengan macam-macam harga sesuai jangkauan kita, yang mampu menambah keindahan ruangan.
Gambar  3-6: Lantai Karpet

Untuk pemakaian diruangan kantor yang banyak orang lalu lalang, disarankan memakai jenis karpet Tile, sekaligus berfungsi sebagai peredam suara. Karpet Tile adalah karpet yang sudah dibentuk potongan-potongan seperti lantai keramik, sehingga pemasangan lebih mudah dan motif bisa disesuaikan dengan keinginan kita karena bisa disusun dengan arah yang berbeda.Keuntungan memakai karpet jenis Tile dibanding kapet gulungan adalah, dengan mudahnya dapat kita bongkar pasang bila kita menginginkannya. Beda dengan karpet jenis gulungan yang sekali ditempatkan, akan sulit untuk di pindahkan ketempat lainnya.Material karpet sering diapaki untuk lantai kantor, dan hotel hotel, lantai dengan berbahan karpet kelihatan mewah dalam lantai yang luas, apalagi dikombinasi dengan motif dan warna tertentu.

Saat ini penggunaan lantai karpet, banyak digunakan untuk sarana olah raga seperti untuk lapangan sepak bola, lapangan futsal dan lain sebagainya. Untuk lapangan futsal ada beberapa jenis karpet yang dikenal, dan biasa digunakan yaitu :
1)       Lantai Karpet Rumput Sintetis
2)      Lantai Karpet Vinyl
3)      Lantai Karpet Interlocking

Lantai rumput sintetis, jenis rumput sintetis paling banyak digunakan untuk lapangan futsal karena dengan adanya rumput sintetis, mengurangi kecelakaaan yang diakibatkan terjatuh, dan juga lebih mudah perawatannya.Lantai karpet model rumput sintetis dilihat dari jenisnya lebih dikenal  dua macam, yaitu jenis sebagai rumput gajah, dan tipe rumput jepang. Model rumput gajahsepintas hampir mirip dengan tali raffia, daun rumput tipe ini lebarlebar, setelah pemakaian selama kurang lebih 1 - 2 bulan akan pecah menjadi kecil kecil. Kemudian dikenal dengan tipe sebagai rumput jepang, daun rumput tipe ini kecil-kecil, hampir menyerupai rumput asli dan lebih natural. Tipe rumput rumput jepang belakangan lebih disukai oleh masyarakat karena daya tahan nya lebih kuat dan permukaan rumput datar sehingga lebih enak digunakan.

Lakukan pengamatan pada lapangan badminton di sekitarmu, kemudian buat satu karangan tentang apa bahan lantai yang digunakan, dan coba buat analisanya berdasarkan pemahanmu, mengapa demikian.

Panduan:
  • Terbuat dari bahan apa lantai lapangan badminton ?
  • Apa alasannya ?, beri penjelasan !
Text Box: Lantai pada bangunan memiliki berbagai berfungsi, sebagai fungsi utama yaitu dasar berpijak dalam dan memberikan kenyamanan ketika berjalan di atasnya, juga sebagai arsitektur ruangan bangunan. Salah satu fugsi lantai rumah digunakan untuk meletakkan barang-barang seperti kursi, meja, almari, dan sebagainya serta mendukung berbagai aktivitas seperti berjalan, duduk di lantai, sampai dengan memberi nilai estetika suatu ruang dalam bangunan sehingga dapat menambah nilai jual bangunan tersebut. Kadangkala fungsi lantai, diperlukan untuk kekuatan, lantai seperti sebuah pabrik atau bengkel yang memikul serta terjadinya mobilisasi dan demobilisasi peralatan berat, maka fungsi lantai disini adalah untuk ketahanan atau kekuatan aktivitas yang berlangsung di ruangan tersebut.
Selain untuk fungsi kenyamanan dan keindahan, lantai dibutuhkan juga untuk fungsi yang kedap air, sehingga air tidak merembes dari lantai kamar mandi, demikian juga degan pembuatan lantai untuk saran olahraga, diperlukan lantai yang kasar, dan membuat orang tenang melakukan aktivitas olahraga, tdiak licin dan harus benar-benar rata. Beberapa jenis material lantai dengan beragam karakteristiknya sebagai pertimbangan aplikasi pada ruang, dikenal di bangunan, seperti; lantai dari Plesteran (concrete), Keramik, Marmer, Granit, Mozaik, Kayu, Batu, Karpet dan lain sebagainya. Mungkin banyak lagi bahan yang bisa digunakan untuk lantai, tergantung kebutuhan dan bahan apa yang dipakai, karena ada juga orang menjadikan lantai sebagai bahan seni, sehingga mungkin akan memadukan berbagai bahan untuk dijadikan lantai yang berniali seni yang tinggi.
Dalam pemilihan bahan lantai sebaiknya disesuaikan pada kebutuhan fungsi bangunan, dan untuk rumah tinggal dipilih lantai yang memnuhi persyaratan kesehatan, tidak kotor, tidak licin, lebih bagus bila 
lantai kedap air. Jadi Pemilihan material lantai sangat penting, untuk kenyamnana dan kesehatan.