Sabtu, 26 Juli 2014

KOMUNIKASI DALAM JARINGAN

SIMULASI DIGITAL KELAS  TB
 
CATATAN :
Siswa harus memberikan komentar pada halaman ini sebagai bukti kehadiran atau absensi !

KOMUNIKASI DALAM JARINGAN

1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi  telah  digunakan  sejak  manusia  pertama  diturunkan  ke  muka  bumi.  Para  ahli memaknai komunikasi antara lain sebagai berikut.
Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang  lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi  yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk mengubah sikap atau tingkah laku  seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan (Effendy, 2000 : 13).

Komunikasi  adalah  proses  pemindahan  pengertian  dalam  bentuk  gagasan,  informasi,  dari  seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).
Tidak  ada  kelompok  yang  dapat  eksis  tanpa  komunikasi.  Menurut  Robbins  (2002  :  310)  komunikasi  adalah  pentransferan  makna  di  antara  anggota  kelompok.  Lewat  pentrasferan  makna,  informasi  dan  gagasan  dapat  dihantarkan.  Tetapi  komunikasi  bukan  hanya  sekedar menanamkan makna tetapi juga harus dapat dipahami.
Rumusan  ilmiah  tersebut  di  atas  barangkali  tidak  mudah  dicerna.  Definisi  atau  batasan komunikasi yang lebih merakyat dan mudah dipahami adalah seperti yang dikemukakan oleh Masrini (Pelajaran Bahasa Prancis untuk Pemula, 2003) dalam bahasa Betawi sebagai berikut:
“gua ngomong lu ngarti, lu ngomong gua ngarti.” Atau, dalam ragam tulis akan berbunyi sebagai
berikut.

Komunikasi terjadi jika saya berbicara, Anda mengerti, dan sebaliknya
jika Anda yang berbicara, saya mengerti.

Jika  Anda  berbicara  sedangkan  mitra  bicara  Anda  tidak  mengerti,  atau  sebaliknya,  maka
komunikasi belum terjadi.
Beberapa fungsi dari komunikasi antara lain sebagai berikut.
  1. Sebagai  informasi: komunikasi membantu  proses  penyampaian  informasi  yang  diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data dan menilai pilihan-pilihan alternatif.
  2. Sebagai  kendali:  komunikasi  bertindak  untuk  mengendalikan  perilaku  anggota  dalam beberapa  cara,  setiap  organisasi  mempunyai  wewenang  dan  garis  panduan  formal  yang harus dipatuhi oleh karyawan.
  3. Sebagai  motivasi:  komunikasi  membantu  perkembangan  motivasi  dengan  menjelaskan kepada para karyawan apa  yang harus dilakukan bagaimana mereka bekerja baik dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu di bawah standar.
  4. Sebagai pengungkapan emosional: bagi sebagian komunitas, mereka memerlukan interaksi sosial,  komunikasi  yang  terjadi  di  dalam  komunitas  itu  merupakan  cara  anggota  untuk menunjukkan kekecewaan dan rasa puas.  Oleh karena itu,  komunikasi menyiarkan ungkapan emosional dari perasaan dan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan sosial.

2.  Jenis Komunikasi

Kita mengenal 2 (dua) jenis atau kategori komunikasi.

  1. Komunikasi  lisan  atau  verbal,  yaitu  komunikasi  menggunakan  kata-kata,  baik  hal  itu diucapkan, maupun ditulis.
  2. Komunikasi  nirkata  atau  nonverbal,  yaitu  komunikasi  menggunakan  bahasa  tubuh, bahasa gerak atau gerak isyarat (gesture), atau gambar.
Berbekal  pengetahuan  jenis  atau  kategori  komunikasi  tersebut,  dapat  dikatakan  bahwa komunikasi adalah perbuatan mentransfer pesan atau informasi dari satu tempat ke tempat lain, baik secara verbal atau lisan (menggunakan suara), tertulis (menggunakan barang cetak atau media digital seperti buku, majalah, laman, atau surel), maupun secara nirkata atau nonverbal (menggunakan bahasa tubuh, gerak isyarat (gesture), serta tekanan atau tinggi nada suara.

Kemampuan seseorang berkomunikasi diukur dari  seberapa akurat informasi atau pesan yang dikirim  oleh  komunikator  (pengirim  informasi)  dapat  diterima  oleh  komunikan  (penerima informasi) dan sebaliknya. Hal tersebut juga menjadi ukuran seberapa mahir kita berkomunikasi.

Mengasah dan mengembangkan kemahiran berkomunikasi dalam kehidupan keseharian adalah penting, karena dapat membantu keseluruhan aspek perikehidupan kita, baik dalam kehidupan sosial  maupun  kehidupan  profesional.  Kemampuan  mengomunikasikan  pesan  atau  informasi secara jelas, akurat, seperti yang dimaksudkan di atas adalah kecakapan hidup yang sangat vital dan tak dapat diabaikan. Jika Anda merasa belum memilikinya, jangan berkecil hati. Tak ada istilah terlambat untuk meningkatkan kemampuan Anda berkomunikasi, karena hal tersebut akan meningkatkan kualitas hidup Anda. Contoh sederhana adalah  ketika  Anda melamar pekerjaan. Saat itu Anda sudah harus menunjukkan kemahiran Andaberkomunikasi. Mulai dari berbicara secara jelas, akurat, tegas, tetapi tetap menjaga sopan santun, menatapmata pewawancara. Satu  hal  lagi,  latih  dan  biasakan  menyimak  (listen)  dengan  cermat,  tidak  sekadarmendengarkan  (hear), dan menjawab pertanyaan secara cekatan dan cerdas. Tidak tergesagesa atauterburu-buru. Pikirkan terlebih dahulu sebelum Anda mengatakan. Hal-hal itulah yang biasanya dituntut pemberi kerja dari seorang pencari kerja.

3.  Pengertian Komunikasi Dalam Jaringan (Daring)

Setelah  memahami  makna  komunikasi,  sampailah  kita  pada  Komunikasi  Daring.  Istilah Komunikasi  Daring  mengacu  pada  membaca,  menulis,  dan  berkomunikasi  melalui  / menggunakan jaringan komputer. (Warschauer, M. 2001 pp. 207-212)
Dengan  kata  lain,  Komunikasi  Daring  adalah  cara  berkomunikasi  di  mana  penyampaian  dan penerimaan pesan dilakukan dengan atau melalui jaringan  Internet. Komunikasi yang  terjadi di dunia semu tersebut lazim disebut ko munikasi di dunia maya atau cyberspace.
Perkembangan pertama komunikasi daring dimulai pada tahun 1960-an, ketika peneliti Amerika 
mengembangkan protokol yang memungkinkan mengirim dan menerima informasi atau pesan melalui  komputer  (Hafner  &  Lyon,  1996).  Protokol  tersebut  dinamakan  ARPANET,  yang diluncurkan  pada  tahun  1969,  akhirnya  berkembang  menjadi  Internet.  Internet  berasal  dari interconnected  networks  yang disingkat menjadi Internetwork, atau  Internet,  yang digunakan oleh sekitar 200 juta orang di seluruh dunia pada pergantian millennium ke-3.

Komunikasi daring menjadi mungkin dalam dunia pendidikan pertama kali pada tahun 1980-an, setelah pengembangan dan  penyebaran komputer pribadi  atau PC(personal computer). Latar belakang komunikasi daring dalam pembelajaran dan penelitian dapat dibagi menjadi dua periode yang berbeda, ditandai oleh pengenalan komputer sebagai media pendidikan pada tahun 1980-an dan munculnya world wide web pada pertengahan 1990-an.
Pada periode pertama, sejak pertengahan 1980-an para pendidik menemukan potensi media pendidikan  untuk  pengajaran  bahasa  (Cummins,  1986).  Integrasi  komunikasi  yang  dimediasi komputer di dalam kelas itu sendiri dibagi menjadi dua: yang pertama, beberapa pendidik mulai menggunakan e-mail untuk mengatur pertukaran informasi jarak jauh, dan yang kedua, pendidik mulai  menggunakan  program  perangkat  lunak  sinkron  (Daedalus  Interchange.  Daedalus  Inc, 1989) untuk memungkinkan percakapan komputer antarkelas.
Komunikasi  daring  atau komunikasi virtual adalah cara berkomunikasi di mana penyampaian dan penerimaan informasi atau pesan dilakukan dengan menggunakan  Internet, atau melalui  dunia maya (cyberspace).  Komunikasi  virtual pada abad ini dapat dilakukan di mana saja serta kapan saja. Salah satu bentuk komunikasi virtual adalah pada penggunaan  Internet.  Internet  adalah media komunikasi yangcukupefektif dan efisien dengan tersedianya berbagai layanan fasilitas seperti web, chatting (mIR chat, Yahoo Masanger, Gtalk, dll),  e-mail, friendster, facebook  dan twitter. Begitu banyak fasilitas yang ditawarkan dalam dunia maya untuk melakukan komunikasi,dan  keberadaannya  semakin  membuat  manusia  tergantung  pada  teknologi.  Ketergantungan tersebut  dapat  dilihat  pada  maraknya  penjualan  ponsel  dengan  harga  murah  dan  tawaran kelengkapan  fasilitas  untuk  mengakses  Internet.  Kegemaran  berkomunikasi  yang  bermedia Internet ini menimbulkan suatu komunitas baru yang disebut komunitas virtual.

4.  Keunggulan dan Kelemahan Komunikasi Daring

Komunikasi daring memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan komunikasi
konvensional, antara lain sebagai berikut.
  1. Dapat dilakukan kapan saja di mana saja: dengan komunikasi daring, setiap pengguna dapatmelakukan  komunikasi  di  mana  saja  dan  kapan  saja,  dengan  syarat  terkoneksi  dengan jaringan internet dan memiliki sarana yang mencukupi.
  2. Efisiensi  biaya:  berbeda  dengan  komunikasi  konvensional,  komunikasi  daring  tidak memerlukan pihak yang berkomunikasi untuk bertemu tatap muka, dengan komunikasi daring Anda dapat menghemat biaya transportasi.
  3. Efisiensi  waktu: komunikasi  dapat  dilakukan  dengan  cepat tanpa  harus  membuang  waktu dengan  melakukan  perjalanan.  Pesan  komunikasi  dapat  disampaikan  pada  saat  itu  juga dalam hitungan detik walaupun kedua pihak yang berkomunikasi saling berjauhan.
  4. Terintegrasi dengan layanan TIK lainnya: sambil melakukan komunikasi daring, Anda dapat memanfaatkan  layanan  TIK  lainnya  untuk  mendukung  pelaksanaan  dan  kelengkapan komunikasi tersebut. Contoh layanan yang dapat digunakan seperti berbagi layar, presentasi, dan dokumen.
  5. Meningkatkan intensitas berkomunikasi: komunikasi daring mendorong orang yang biasanya diam di dunia nyata, menjadi aktif saat berkomunikasi di dunia maya.
  6. Meningkatkan partisipasi: dengan terbukanya jalur komunikasi, akan semakin banyak orang yang dapat berpartisipasi dalam diskusi.
Selain keunggulan, komunikasi daring juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain sebagai
berikut.
  1. Tidak mewakili emosi  pengguna: intonasi bicara, raut muka, gerakan tubuh, merupakan halyang relatif sulit untuk dipahami melalui komunikasi daring.
  2. Memerlukan  perangkat  khusus:  dalam  pelaksanaannya,  komunikasi  daring  memerlukan adanya hardware, software.
  3. Terlalu banyak informasi yang tidak penting: dalam komunikasi daring, seringkali informasi yang didapat menjadi terlalu banyak, sehingga membuat bingung si penerima.
  4. Menyita konsentrasi: melakukan komunikasi daring tidak pada tempat dan waktu yang tepat, dapat mengabaikan atau menunda hal yang lain, bahkan membahayakan orang lain maupun diri sendiri.

5.  Jenis komunikasi daring

Penggunaan  jenis  sarana  komunikasi  akan  mempengaruhi  keserempakan  waktu  komunikasi. Terdapat 2 jenis komunikasi daring.

a.  Komunikasi daring sinkron (serempak)

Komunikasi daring serempak atau komunikasi daring sinkron  adalah komunikasi menggunakan komputer  sebagai  media,  yang  terjadi  secara  serempak,  waktu  nyata  (real  time).  Contoh komunikasi sinkron antara lain sebagai berikut: 
  • Text chat
Text  chat  adalah  sebuah  fitur,  aplikasi,  atau  program  dalam  jaringan  Internet  untuk berkomunikasi  dan  bersosialisasi  langsung  sesama  pemakai  Internet  yang  sedang  daring (yang sama - sama sedang menggunakan Internet). Komunikasi teks dapat mengirim pesan dengan teks kepada orang lain yang sedang daring, kemudian orang yang dituju membalas pesan dengan teks, demikian seterusnya. Itulah proses terjadinya text chatting.
  • Video chat
Video chat merupakan teknologi untuk melakukan interaksi audio dan video secara real time antara  pengguna  di  lokasi  yang  berbeda.  Video  chatting  biasanya  dilakukan  melalui perangkat komputer maupun tablet atau smartphone (juga disebut telepon video call). Video chatting  dapat berupa interaksi point-to-point (satu-satu), seperti FaceTime dan Skype, atau interaksi  multipoint  (satu-ke-banyak,  atau  banyak-ke-banyak),  seperti  dalam  Google+Hangouts. Video  chatting  sering disalahartikan dengan video conference.  Video  chatting  merujuk pada komunikasi video di antara dua orang individu (poin to point), sedangkan video conferencemengacu pada komunikasi video di antara 3 pihak atau lebih (multipoint).

b.  Komunikasi daring asinkron (tak serempak)

Komunikasi  daring  tak  serempak  atau  asinkron  adalah  komunikasi  menggunakan  perangkat komputer dan dilakukan secara tunda. Contoh komunikasi daring asinkron adalah e-mail, forum, rekaman simulasi visual, serta membaca dan menulis dokumen daring melalui World Wide Web.

6.  Komponen Pendukung Komunikasi Daring

Terdapat beberapa komponen yang harus tersedia sebelum komunikasi daring dapat dilakukan. Komponen-komponen tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian sebagai berikut. 
  • Komponen perangkat keras (hardware)
Perangkat  yang  bentuknya  dapat  dilihat  ataupun  diraba  oleh  manusia  secara  langsung  atau berbentuk nyata. Contoh dari perangkat keras yang diperlukan untuk melaksanakan komunikasi daring adalah komputer, headset, microphone, serta perangkat pendukung koneksi Internet.
  • Komponen perangkat lunak (software)
Program komputer yang berguna untuk menjalankan suatu pekerjaan yang dikehendaki. Program diperlukan  sebagai  penjembatan  antara  perangkat  akal  (brainware)  dengan  perangkat  keras (hardware). Program-program  yang  biasa  digunakan  dalam  pelaksanaan  komunikasi  daring antara lain: skype, google+ hangout, webconference, dll.
  • Komponen perangkat nalar atau akal (brainware)
Termasuk dalam komponen ini adalah mereka (manusia) yang terlibat dalam penggunaan serta pengaturan perangkat lunak dan perangkat keras untuk melaksanakan komunikasi daring.