Minggu, 07 Agustus 2016

LANTAI DALAM KONSTRUKSI BANGUNAN



A.  Pendahuluan

 Lantai pada bangunan memiliki berbagai berfungsi, sebagai fungsi utama yaitu dasar berpijak dalam dan memberikan kenyamanan ketika berjalan di atasnya, juga sebagai arsitektur ruangan bangunan. Ragam pendapat tentang pengertian lantai, kita sepakati untuk tulisan ini, bahwa lantai adalah bagian dasar sebuah bangunan, yang memiliki befungsi sebagai dasar pijakan, dan memiliki nilai estetika pada bangunan. Ketika orang berjalan di atas lantai, maka karakter yang muncul adalah orang tersebut senang, lantai kuat, dan memunculkan suasana menyenangkan. Lantai rumah digunakan untuk meletakkan barang-barang seperti kursi, meja, almari, dan sebagainya serta mendukung berbagai aktivitas seperti berjalan, duduk di lantai, dan lain-lain. Sisi lain di bangunan biasa, beban yang diterima oleh lantai kadang cukup besar, misalnya ketika kita memindahkan benda berat seperti almari dengan cara menyeretnya.

Lantai memiliki berbagai berfungsi mulai sebagai fungsi utamanya yaitu sebagai alas pijakan kaki sehingga memberikan kenyamanan ketika berjalan di atasnya, sampai dengan memberi nilai estetika suatu ruang dalam bangunan sehingga dapat menambah nilai jual bangunan tersebut. Karena fungsi setiap ruang dalam hunian beragam, maka beragam pula desain lantainya. Syarat bahan lantai di antaranya adalah: aman, awet, kuat, tahan lembab, mudah dibersihkan dan menyerap panas. Material penutup lantai yang bersifat hangat adalah: karpet, parket, gabus, karet, sedangkan material bersifat dingin adalah: marmer, keramik, granit .

Kadangkala fungsi lantai dilain tempat, diperlukan untuk kekuatan, lantai seperti sebuah pabrik atau bengkel yang memikul serta terjadinya mobilisasi dan demobilisasi peralatan berat, maka fungsi lantai disini adalah untuk ketahanan atau kekuatan aktivitas yang berlangsung di ruangan tersebut. Lantai pabrik kimia, atau pabrik logam akan membutuhkan spesifikasi lantai yang sesuai dengan aktivitas yang dilakukan di ats lantai tersebut. Beda lagi dengan pembuatan lantai kamar mandi, disini dibutuhkan lanytai yang kedap air, sehingga air tidak merembes dari lantai kamar mandi, demikian juga degan pembuatan lantai untuk saran olahraga, diperlukan lantai yang kasar, dan membuat ornag tenang melakukan aktivitas olahraga, tdiak licin dan harus benar-benar rata.

Selain lantai yang kita kenal di dalam ruanagn, sekolah, gedung, pabrik maupun bangunan ruangan lain, pada bangunan dikenal juga istilah “lantai kerja”, pembuatan lantai ini adalah merupakan pekerjaan yang biasa dilakukan dalam konstruksi bangunan. Seperti contoh pembuatan pondasi, kemungkinan turunnya elevasi lantai kerja dapat terjadi, bila elevasi lantai kerja turun, maka saat pengecoran pondasi, elevasi pondasi juga akan turun mengikuti lantai kerja. Guna  menghindari penurunan elevasi, , maka perlu dilakukan perkuatan dengan membangun  lantai kerja yang kuat kokoh dan stabil. Biasanya lantai kerja dibuat adalah sebagai tahap pekerjaan awal melaksanakan pekerjaan pondasi, pekerjaan beton dan pekerjaan lain yang membutuhkan pemerataaan atau penguatan dasar konstruksi diatasnya. Lantai kerja biasanya dibuat dari adukan semen dengan pasir, tetapi ada juga yang menggunakan adukan beton, ketebaan lantai kerja biasanya setebal 10 - 15 cm.

Beberapa pertimbangan pembuatan lantai kerja bangunan, berkaitan dengan fungsi lantai itu sendiri, antara lain, yaitu;

  1. Sebagai dasar pekerjaan awal pada pekerjaan pondasi dan beton guna memudahkan pekerjaan selanjutnya.
  2. Sebagai dasar dan dudukan penyetelan tulangan besi, dan menghindari lumpur serta tidak ratanya tanah permukaan
  3. Menahan gaya angkat (up-lift force) tanah di bawahnya.
  4. Leveling tanah permukaan tempat kerja, untuk memastikan miring/datarnya lokasi


Demikian juga bila kita lihat pembuatan lantai beton, baik itu untuk keperluan rumah, gedung, pabrik, landasan kapal terbang atau yang lain sesuai dengan kebutuhan spesifikasinya. Pembuatan pelat lantai beton, biasanya dibuat pada lantai tingkat, yaitu dengan pengecoran pelat lantai beton, kemudian diatasnya dapat di finishing menggunakan material penutup seperti keramik, papan parkit, karpet dan lain sebagainya.

Contoh hasil pengamatn lantai :
Lantai kamar hotel, dibuat dari kain karpet, karena beberapa alasan (alasan atau pertimbangan estetika/keindahan) antara lain; 
  1. Lembut (dari bahan kain/beludru)
  2. Memiliki motif yang indah
  3. Warna bermacam-macam
  4. Motif dan warna dapat disesuaikan dengan motif dinding atau plafon
  5. Kesan mewah
  6. Dapat dibersihkan dengan cepat menggunakan vacum cleaner
  7. Dapat diganti dalam waktu cepat sesuai musim/momen ( sesuai keinginan).
Demikian beberapa pertimbangan orang menngunakan karpet pada lantai kamar hotel, selanjutnya lakukan pengamatanmu terhadap lantai di sekitar mu.

LATIHAN 1 :
Kerjakanlah Tugas dibawah ini dengan singkat dan jelas !

Memperhatikan contoh diatas, lakukanlah pengamatanmu terhadap lantai ruang kelasmu/di sekitar mu dan apa alasan atau pertimbangan pemilihan lantainya, buatkan beberapa alasan, baik itu fungsi, keindahan dan lain sebagainya..




Text Box: Pengamatan Lantai : ..........................................................................


Text Box: Alasan dipilih dari bahan tersebut, menurut saya karena pertimbangan/alasan;

 ............................................................................................................
............................................................................................................ ............................................................................................................
 










Lantai carport mobil, dibuat orang dari beton sebagai lapisan dasar kemudian di finishing menggunakan plester+acian semen,  karena pertimbangan alasan, antara lain;
  1. Beton sebagai lapisan dasar, agar lantai tersebut kuat  dan kokoh memikul beban mobil yang parkir di carport tersebut
  2. Finishing dari bahan plester+acian; karena posisi carport di luar, kena hujan/panas, fungsinya hanya sebagai keindahan sisi luar dan parkir, cukup hanya finishing plesteran + aci dengan tekstur kasar, sehingga perawatan tidak begitu dibuthkan. 
  3.  Tidak membutuhkan bahan/material keramik atau marmer, ini disesuaikan dengan fungsi lantai carport.

LATIHAN 2
Kerjakanlah Tugas 2 dibawah ini : 
Dengan alasan dan pertimbangan di atas, beri penjelasan pertimbangan apa saja untuk lantai bagian kiri dan alasan isian pada bagian kanan, diagram di bawah ini, beri alasan olehmu.
  1. Lantai ruang kantor   :     .............................................................................................................
  2. Lantai bengkel mobil  :    .............................................................................................................
  3. Lantai kamar mandi tingkat 2 : ....................................................................................................
  4. Lantai lapangan badminton     : ...................................................................................................
Lantai ruangan Kantor ...... :
  • Dibuat dari keramik, agar terlihat bersih , dan Keramik disusun siku pada sudut-sudutnya, untuk penempatan perabot indah dan tidak miring.

B.   Material Lantai Bangunan

Pada saat kita memasuki sebuah bangunan, entah itu berupa rumah, toko, kantor restaurant, gedung pertemuan maupun sebuah hall, atau apapun itu, kita akan selalu menginjak lantai bangunan itu. Untuk mendapatkan lantai yang sesuai dengan kebutuhan bangunan kita tanpa meninggalkan unsur estetika, perlu sekali kita mengetahui macam-macam lantai. Berikut ini adalah beberapa jenis material lantai dengan beragam karakteristiknya sebagai pertimbangan aplikasi pada ruang, yaitu:
  1. Keramik
  2. Plesteran (concrete)
  3. Marmer
  4. Granit
  5. Mozaik
  6. Kayu
  7. Batu
  8. Karpet

 1.  Lantai Plesteran

 Plesteran (concrete) adalah termasuk bahan beton, jenis material ini tergolong paling sederhana dan paling murah, karena diperlakukan seperti saat memplester dinding dan diaci hingga halus. Namun perbedaan dengan perlakuan pada dinding adalah dilakukan langkah penggosokan lantai hingga halus dan mengkilap. Warna yang ditimbulkan sama dengan warna semen-pasir dan cenderung lebih gelap. Pada beberapa penerapan yang dilakukan dengan merata (covering) pada luas ruang, memiliki kelemahan ketika terjadi retak tidak dapat diganti dengan material dan harus ditambal.Tambalan yang muncul secara estetika terlihat tidak bagus. Namun penerapan dengan modul, akan mengurangi resiko tambalan yang berdampak pada tidak sedapnya pandangan estetika.

2.  Lantai Keramik

 Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani, keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Lantai keramik atau ubin keramik adalah bahan penutup (finishing) lantai dari bahan keramik.Tujuan pemasangan ubin keramik selain sebagi penutup lantai adalah menambah kekuatan lantai, mempermudah pemeliharaan dan kebersihan lantai, serta mendekorasi ruangan.Selain fungsi-fungsi tersebut, efek pemasangan keramik lantai juga bisa menghadirkan atmosfer tertentu pada ruangan, tergantung jenis dan corak keramik yang dipilih.

Jenis material keramik sangat lazim digunakan.Keramik punya fleksibilitas pakai tinggi dan dapat diaplikasikan pada hampir seluruh bagian rumah.Selain kuat, lantai rumah dari bahan keramik juga tidak membutuhkan pemolesan dan mudah dalam perawatannya. Kesan material keramik adalah hangat. Saat ini beragam tekstur keramik yang dijual di pasaran, yang secara visual mirip dengan jenis material lain. Misalnya: keramik bertekstur marmer, granit, kayu, batu, bata dan sebagainya.

Hasil produksi pabrik tentang mutu keramik dipasaran dikenal istilah “KW”, banyak toko menyebutnya sebagai singkatan dari “Kwalitas”, artinya dalam (1) satu kotak keramik KW1 berisi keramik kualitas paling baik dan dari pabrik tidak ada kerusakan atau tidak ada yang cacat (reject), dikenal istilah dari mulai KW1, KW2, KW3 dan seterusnya. Kadang kw juga menunjukkan presisi ukuran dan juga kehalusan, misalnya dalam satu kardus/dus kw3 , didapat kualitasnya lebih rendah, seperti warna tidak sama persis sama, ukuran berselisih antara satu dengan lainnya.

Jenis keramik yang ada di pasaran berbagai merek, corak serta ukuran, keramik bila dilihat dari penggunaan bahan dan proses pembuatan dikenal dalam dalam dua jenis keramik, yaitu;  keramaik tradisional dan keramik modern.
1)       Keramik Tradisional; Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan manual, dan menggunakan bahan alam, seperti kuarsa, kaolin, yang termasuk keramik ini adalah barang pecah belah (dinnerware), keperluan rumah tangga (tile, bricks), dan untuk industri (refractory).
2)      Keramik modern; Keramik modern (Fine ceramics advanced ceramic, engineering ceramic, techical dikenal juga denga istilah keramik halus ceramic) adalah, keramik yang dibuat dengan menggunakan oksida-oksida logam atau logam, seperti: oksida logam (Al2O3, ZrO2, MgO,dll). Penggunaannya elemen pemanas, semikonduktor, komponen turbin, dan pada bidang medis.

Berdasarkan perletakkannya, jenis keramik dikenal dalam dua jenis, yaitu: Keramik Interior dan keramik eksterior. Bila anda belanja ke toko, dan mencoba konsultasi dengan pemilik took, biasanya akan membedakan keramik berdasarkan penggunaannya, keramik tersebut mau digunakan di luar atau di dalam. Hal tersebut lazim ditanyakan, sama halnya kita akan membeli cat tembok, pemilik toko selalu menanyakan penggunaannya.
Keramik interior senantiasa terlindung dari hujan, dan sinar matahari langsung, oleh karena itu biasanya digunakan jenis ubin keramik polos atau dekoratif sesuai dengan fungsi ruang serta kesan yang diharapkan. Khusus ruang-ruang interior dengan kegiatan menggunakan peralatan yang menghasilkan panas serta adanya bahan-bahan kimia, seperti laboratorium , dapur dan sebagainya maka gunakan ubin keramik yang resisten terhadap bahan-bahan pewarna, asam-basa, dan lemak, sehingga cairan yang tumpah dilantai dapat dengan mudah dibersihkan dan tidak merusak ubin keramik, serta resisten tinggi terhadap suhu tinggi. Jenis kermaik yang memenuhi kualitas tersebutanata lain keramik yang berglazur dan glossy. Sedang untuk ruang untuk kegiatan basah, seperti kamar mandi, tempat cuci gunakan keramik berglasur dengan tekstur pada permukaannya, sehingga tidak licin pada waktu basah dan mudah dibersihkan Keramik dinding juga lazim dipakai untuk kamar mandi, jenis yang cocok adalah keramik dinding berglasur, kilap yang resisten terhadap bahan-bahan kimia serta mudah dibersihkan.

Gambar 3-1 : Keramik Lantai

Keramik Eksterior; Untuk lantai eksterior dan sering kena hujan dan sinar matahari secara langsung disarankan pilih jenis keramik tahan perubaha cuaca, ditandai dengan daya serap air rendah, permukaan berglazur, tidak mengkilap (berkesan suram), karena jenis warna kusam tidak sensitive terhadap abrasi/goresan. Jenis keramik untuuk  eksterior dipasaran dikenal dengan embossed (tidak rata). Khusus untuk tangga baik tangga interior maupun eksterior digunakan ubin khusus yaitu ubin keramik yang tidak licin, seperti keramik yang bertekstur atau dapat dipilih juga aksesoris keramik lantai yang memang khusus untuk dipasang pada anak tangga, yang bernama bullnose dan stepnose.Tipe ini pada permukaan terdapat granulagranula yang menimbulkan efek anti slip.

Sifat Keramik, adapun sifat sifat keramik sebagai bahan bangunan, antara lain yaitu; a) Mudah pecah, Sifat yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada kebanyakan jenis keramik adalah britle atau rapuh, hal ini dapat kita lihat pada keramik jenis tradisional seperti barang pecah belah, gelas, kendi, gerabah dan sebagainya, coba jatuhkan piring yang terbuat dari keramik bandingkan dengan piring dari logam atau melamin, pasti keramik mudah pecah, walaupun sifat ini tidak berlaku pada jenis keramik tertentu, terutama jenis keramik hasil sintering; dan  campuran sintering antara keramik dengan logam; b) Tahan suhu tinggi Sebagai contoh keramik tradisional yang terdiri dari clay, flint dan feldfar tahan sampai dengan suhu 1200 C, keramik engineering seperti keramik oksida mampu tahan sampai dengan suhu 2000 C.; c) Kekuatan tekan tinggi, sifat ini merupakan salah satu faktor yang membuat penelitian tentang keramik terus berkembang; dan d) Keunggulan keramik antara lain yaitu, kaya akan ragam jenis, corak, tekstur, harga dan bahan pembentuk (batu alam, granit, marmer), kekuatan fisik tinggi (lebih tinggi dari parket), warna tahan sangat lama, serta mudah dalam membersihkannya, permukaannya anti air (daya serap airnya kecil) sehingga mudah dalam pemeliharaan dan cara membersihkan) dan tahan terhadap goresan pisau dan juga tahan panas (api).
1.1     Pemasangan Lantai Keramik
Sebelum memasang lantai keramik diatas dasar adukan beton, ada beberapa hal yang harus diperhatiakn dan dilakukan, yaitu menghitung secara akurat lantai keramik yang dibutuhkan.Kemudian pastikan dasar lantai atau tanah sudah padat dan rata. Pertama tama buatlah gambar desain pola lantai dan lajur pemasangan arah horizontal, vertikal atau diagonal luas ruang untuk membantu menghitung secara detail kebutuhan keramik lebihkan sekitar 5 % untuk persediaan, bila waktu pemasangan pasang ada yang rusak, dan cadangan apabila ada kerusakan dikemudian hari, disebabkan stok terbatas dan selang bebrapa waktu kemungkinan tidak diproduksi lagi. Dan pastikan lantai keramik yang datang dan akan dipasang sesuai kode, ukuran warna yang dipesan. Perlu diperhatikan juga, sebelum memasang keramik ada baiknya di rendam dalam air dulu. Hal ini akan membuat keramik menjadi lebih elastis dan pada saat pemasangan dapat dengan mudah menempel. Perhatikan kualitas keramik. Jika ia keramik kw 1 maka tak ada masalah, namun jika ia merupakan kw 2 atau 3 akan susah memasang untuk presisi. Untuk itu nat keramik harus longgar karena masing-masing keramik memiliki selisih 0,2-0,5 mm, hingga keramik tidak saling bertubrukan.

Pemasangan keramik sebagai lantai, dapat dilakukan langkah langkah sebagai berikut;
1)       Tumpuk keramik yang akan dipasang dekat dengan pemasangan;
2)      Bilaskan semen yang sudah dicampuri air sedikit ke bawah keramik, hal ini akan membuat daya rekat keramik ke adukan benar-benar lengket.
3)      Adukan dan permukaan dasar lantai beton harus benar-benar bersih. Adukan harus benar-benar homogen atau semen, pasir dan air sudah sudah diaduk sehingg benar-benar bercampur dengan baiik dan dasar lantai yang akan dipasang harus bersih dari kerikil, batu atau ganjalan-ganjalan lain yang akan membuat rongga  di bawah keramik.
4)      Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar yang berongga. Karena keadaan demikian akan membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa apakah ketinggiannya sudah sama rata dengan benang yang ditarik untuk menentukan ketinggian lantai.
5)      Nat keramik dipasang belakangan. Jangan pasang semen oker atau nat pada sisi keramiksaat itu juga. Biarkan lantai keramik yang telah terpasang selama 2 atau 3 hari. Hal ini akan membuat sisa udara yang mengendap akan keluar melalui bagian nat yang belum ditutup. Setelah itu baru diberi semen nat dan jangan lupa membersihkan nat yang masih kosong dari kotoran yang mengendap.
6)      Amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu lalang orang selama 2-3 hari. Jangan biarkan lantai keramik akan ambles karena adukan dibawahnya masih belum kuat untuk dibebani.
7)      Periksa hasil pemasangan. Periksa kembali semua lantai keramik yang telah terpasang dengan  memukul atau ketukan-ketukan dengan batang kayu pada permukaan satu lantai keramik, kemudian lakukan pada lantai keramik berikutnya dan seterusnya. Pastikan dibawah lantai keramik yang terpasang semuanya padat terisi adukan dan tidak ada yang kopong. Dalam sebuah areal pemasangan seukuran 3 x 3 m biasanya terdapat 3-5 keramik yang kopong. Untuk itu segera bongkar keramik tersebut dan ulangi pemasangannya.
8)      Membuat Jarak Nat; Menggunakan plastik spacer Cara yang lazim digunakan untuk menetukan/mengatur jarak nat adalah dengan plastic spacer yang banyak dijual di toko-toko keramik. Ukurannya bermacam-macam, memberikan banyak pilihan penentuan lebar nat. Plastic spacer tersebut ditempatkan disamping (atas), dan dapat dengan muda dilepaskan dan dipasang kembali. Pemakaiannya sangat fleksibel. Menggunakan papan kayu Cara lain untuk menentukan lebar nat adalah dengan menggunakan penanda dari kayu. Lebar nat ditandai dengan pensil atau yang lainnya. Pemakaian dengan cara ini fleksibel sekali tetapi dalam aplikasinya mungkin lebih sulit. Pemasangan keramik dinding biasanya dipergunakan paku yang dipasang benang yang direntangkan dari satu sisi kesisi berikutnya untuk ketepatan pemasnagan dan menyeragamkan lebar nat

3.  Lantai Marmer

 Marmer adalah batuan kristalin kasar yang berasal dari batu gamping atau dolomit. Marmer yang murni berwarna putih dan terutama disusun oleh mineral kalsit. Marmer atau batu pualam merupakan batuan hasil proses metamorfosa atau malihan dari batu gamping. Pengaruh suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen menyebabkan terjadi rekristalisasi pada batuan tersebut membentuk berbagai foliasi mapun non foliasi.

Marmer banyak disukai karena lebih memiliki karakter dan berkelas mewah, tekstur dan pola yang tidak teratur serta persediaan alam yang terbatas menjadikan material ini. Material marmer memiliki kesan dingin dan kuat.Kelemahan marmer adalah memiliki pori-pori relatif besar. Marmer yang berpori-pori relatif besar membutuhkan perawatan ekstra. Hal ini karena marmer mudah menyerap cairan dan layaknya karpet, meninggalkan noda jika tidak cepat dibersihkan. Selain mahal harganya, marmer juga mahal dalam perawatannya dan diperlukan cara khusus untuk membersihkannya. Pantaslah jika marmer merupakan material lantai yang berkelas dan mewah, sehingga hanya pengguna yang memiliki dana berlebih yang sanggup mengaplikasikannya dalam hunian.

4.  Lantai Granit

 Batu granit,  terbentuk  dari hasil pembekuan magma berkomposisi asam yang membeku di dalam dapur magma, sehingga batu ini merupakan jenis batu beku dalam, massa jenis  sekitar 2,2 – 2,3 gram/cm3 , warnaputih, abu-abu, atau campuran keduanya.Batuan ini banyak di temukan di daerah pinggiran pantai dan di pinggiran sungai besar ataupun di dasar sungai.Batu Granit dapat digunakan sebgai ; Batu bahan bangunan, monument, bahan dekorasi dan bahan tegel.

Material lantai Granit adalah jenis batuan intrusif, felsik, igneus yang umum dan banyak ditemukan, granit kebanyakan besar, keras dan kuat, dan oleh karena itu banyak digunakan sebagai batuan untuk konstruksi. Lantai dengan material granit merupakan jenis lantai paling keras dibandingkan dengan lantai marmer maupun lantai teraso. Granit memiliki pori-pori yang lebih rapat, sehingga memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk dimasuki air dan kotoran.Granit memiliki kesan dingin dan berkesan kokoh. Batuan granit diperoleh dari bukit atau gunung granit. Namun sejalan dengan perkembangan teknologi, saat ini juga telah disediakan granit buatan dengan motif yang lebih beraneka dan harga yang lebih murah.

5.  Lantai Mozaik

 Mozaik (mosaic) memiliki bentuk, desain, dan warna yang beragam.Ada yang berbentuk kotak siku, bulat, kotak lengkung, dan segi enam.Model lainnya berupa kembangan, dekoratif, serta acak.Variasi warnanya sampai ratusan, mirip dengan color card dari cat.Inilah yang membuat mozaik menjadi bahan pencitraan elemen rumah. Mozaik bisa menjadi lantai kamar mandi, back panel dapur, pelapis saniter, hingga dinding dan lantai kolam renang.Selain pada elemen bangunan, mozaik juga dapat diaplikasikan sebagai aksen pada sekat ruangan atau sebagai pengikat antar kepingan adalah jejaring berbahan nilon, mirip benang Jaring berperan sebagai pengikat sekaligus perekat kepingan mozaik.

Gambar 3-2 : Lantai Mozaik

Selain fungsinya beragam, inovasi mosaic kini terus berkembang dan makin menawan dari bentuk, warna, bentuk serta motif dan dapat dikombinasikan dengan bahan lantai lain. Dari pembentukannya, mosaic adalah jenis keramik tile yang dibentuk dari potongan-potongan keramik berukuran kecil (mosaic), dalam aplikasinya dirangkai membentuk pola tertentu sesuai dengan desain yang diinginkan. Mosaic sangat fleksibel untuk diolah menjadi aneka desain, sesuai dengan berbagai gaya interior, baik minimalis, klasik maupun modern.

Material Mozaik semakin populer untuk mempercantik elemen bangunan. Mozaik terbuat dari porselen, kaolin, dan bahan khusus. Bahan-bahan khusus tersebut dioven pada suhu 2.200ºC selama 24 jam.Daya tekannya mencapai 500kg/cm2. Berbentuk kepingan, mozaik dirangkai di atas jaring benang. Ukuran keping bervariasi, ada yang 18 mm x 18 mm, 25 mm x 25 mm, 28 mm  x 28 mm, 35 mm x 35 mm , juga 50 mm x 50 mm. Masing-masing keping memiliki tebal 3 mm - 4 mm.Mozaik memiliki bentuk, desain, dan warna beragam. Ada yang berbentuk kotak siku, bulat, kotak lengkung, dan segienam. Model lainnya berupa kembangan, dekoratif, dan acak.Variasi warnanya sampai ratusan, mirip dengan color card dari cat.Inilah yang membuat mozaik menjadi bahan pencitraan elemen rumah.Ia berupa kepingan yang dapat mengubah tampilan lantai atau dinding menjadi indah.

Memasang mozaik perlu ketelitian, selain butuh nat tipis, berkisar 2mm-3mm, mozaik juga perlu perlakuan khusus. Berikut ini beberapa pedoman cara memasang mozaik, yaitu;
a.         Siapkan alat dan bahan; Keramik mozaik dengan jumlah yang sesuai luas bidang (biasanya keramik dijual dalam satu jaring berukuran 40cm x40cm), 2. Semen instan atau semen berwarna putih, 3. Pengisi nat, 4. Kape, 5. Trowel, 6. Ember semen, 7. Sikat berbahan nilon
b.        Kondisi lantai dan dinding telah diaci rata, kemudian berikan lapisan semen diatasnya dan ratakan, jangan terlalu tebal Letakkan lembaran keramik mozaik diatasnya, diamkan selama 1/2 hari Isi antar keping mozaik dengan nat, buatlah permukaan nat agak melengkung ke bawah dan tidak terlalu rata agar terlihat lebih indah 30 menit setelah pengisian nat, bersihkan mozaik dengan lap setengah basah Setelah nat kering, (sekitar 2 jam) sikat permukaan mozaik, bersihkan dengan kape jika ada sisa nat yang menempel di keramik
3)      Mozaik tidak boleh direndam dalam air. Air dapat merusak dan menghilangkan lem perekat pada jejaring di balik keping mozaik.
4)      Tidak semua tukang keramik dapat memasang mozaik.
5)      Nat mozaik cukup kecil berkisar 2mm-3mm. Oleh sebab itu, gunakan pengisi nat khusus 

 6.  Lantai Kayu
 






Rounded Rectangle: Perhatikan Gambar di bawah ini.
Rumah-rumah zaman dulu, umumnya lantai terbuat dari kayu,  baik itu bentuk kayu bulat  atau papan yang di susun  di atas balok atau gelagar kayu. Banyak pertimbangan saat itu, salah satunya tentu bahan kayu yang masih melimpah dan murah, contoh rumah model panggung, tentu masih banyak hal yang melatar belakangi keadaan tersebut itu ?


Rounded Rectangle: Perhatikan Gambar di bawah ini dan pahami.
Rumah modern, sekarang ini banyak juga yang menggunakan kayu sebagai lantai, dikenal di pasaran sebagai lantai parkit (parquet), orang menggunakannya tentu bukan karena alasan murah atau bahan kayu masih melimpah.  Apa pertimbangan orang zaman sekarang menggunakan kayu sebagai lantai ?, dapatkah kamu memberi pertimbangan atau alasannya?.
 





















Pengertian lantai kayu, adalah lantai yang terbuat dari bahan kayu baik itu kayu solid maupun kayu olahan yang dijadikan sebagai lantai bangunan pada lantai dasar maupun lantai ingkat. Lantai kayu solid, yaitu dibuat dari bahan kayu murni yang dibentuk menjadi kepingan papan, balok selanjutnya di rangkai menjadi lantai. Lantai kayu olahan (engineered wood flooring) adalah jenis produk lantai berbahan dasar kayu, baik itu berupa kepingan atau lembaran yang selanjutnya dijadikan lantai.  Lantai jenis kayu olahan berasal dari proses produksi tertentu yang menggabungkan berbagai bahan mentah seperti partikel kayu, perekat khusus, serta bahan tambahan melalui sistem manufaktur yang dirancang secara khusus, dan tampilannya juga natural dan menarik apalgi dipadu dengan jenis bahan lain. Akan tetapi, terdapat perbedaan yang signifikan antara lantai kayu keras (hardwood) dan kayu lunak (softwood), lantai kayu olahan digunakan secara luas karena harganya yang lebih terjangkau. Lantai kayu keras terbuat dari kayu pohon non-konifer seperti kayu, kenari, jati, dan lainnya, sedangkan lantai kayu lunak pada umumnya terbuat dari kayu pohon konifer seperti kayu pinus. Lantai kayu sering digunakan karena karakteristik fisik dan mekanisnya yang berbeda dengan jenis lantai lain seperti dari bahan besi, keramik, marbel, PVC, dan lain-lain. 

Lantai kayu memiliki dimensi, ketebalan serta ragam yang berbeda, yang tiap elemennya terbuat dari kayu solid dan diproses dari satu balok kayu. Ukuran atau  dimensi lantai kayu berbeda sesuai dengan kebutuhan dan hasil pabrik produksinya. Secara umum terdapat tiga macam jenis lantai kayu, yaitu;
1.        Papan Strip; Terbuat dari kayu solid dan dimensinya sama
2.       Papan Plank; Terbuat dari kayu solid dan dimensinya berbeda, pada ukuran lebar berbeda-beda
3.       Papan Parkit (Parquet); Terbuat dari kayu solid dan olahan yang tipis yang disatukan menggunakan alat perekat khusus, memiliki pola tertentu yang artistic dan estetik.


Gambar 3-3: Macam Motif Lantai Kayu

Material lantai kayu, yang paling umum adalah lantai parket (parquette),kata tersebut berasal dari kata parquetry. Material kayu memiliki kesan hangat dan alami. Selain berasal dari kayu solid, bahan parket saat ini juga berasal dari bahan non kayu seperti bamboo. Bila kita memiliki lantai parquet, berarti harus siap dengan pemeliharaan yang kontinyu dan tidak dapat mengabaikan adanya rayap yang akan menghabisi kayu-kayu tersebut secara diam-diam. Untuk itu, persiapannyapun harus cukup matang, dan jangan pernah menumpahkan cairan ke atas lantai Parquet untuk menjaga keawetannya. Untuk itu lantai Parquet tidak boleh dipel dengan menggunakan air.

Untuk pemasangan kayu sebagai lantai, bila dilakukan di lantai dasar, biasanya dipasang langsung pada beton dengan menggunakan bahan, dipersyartkan kandungan kelembapan beton tidak mempengaruhi papan menjadi melengkung dan memiliki celah (mencegah gapping). Untuk pemasangan pada lantai bertingkat atau loteng, biasanya menggunakan balok balok sebagai tempat tumpuan, dan dikenal dalam konstruksi sebagai balok induk dan balok anak.

 
Gambar 3-4: Lantai Kayu

2.      Lantai dari bahan kayu olahan
Bahan lantai jenis kayu olahan, terdiri dari dua atau lebih lapisan kayu dalam bentuk papan dan biasanya tidak membutuhkan  finishing (sanding), yaitu  pengampelasan dan penyelesaian setelah pemasangan.  Inti lantai kayu biasanya terbuat dari konstruksi lapisan kayu yang terdiri dari beberapa kayu tipis yang direkatkan satu sama lain.  Lantai seperti ini biasanya terdiri dari 2 atau 3 lapis, tergantung pada tujuan penggunaannya. Lapisan atas merupakan kayu yang terlihat ketika lantai sudah terpasang, lapisan ini direkatkan pada intinya sehingga lantai menjadi stabil, lapisan yang berada di tengah berfungsi untuk mencegah gapping atau cupping. Bahan lantai kayu olahan merupakan jenis lantai kayu yang paling umum digunakan karena biaya pemasangannya yang rendah. Stabilitas lantai dicapai dengan memastikan bahwa serat kayu pada tiap lapisan berada pada posisi tegak lurus terhadap lapisan yang berada di bawah dan atasnya.  Kayu tersebut kemudian distabilkan lagi dengan tekanan diberikan pada intinya secara pada panjang dan lebarnya.


Untuk finishing lantai kayu olahan, biasanya dilakukan pengampelasan untuk mengkompensasi ketidakseimbangan pada kayu. Sering kali, lantai kayu diselesaikan dengan menggunakan polyurethane dan minyak atau kombinasi keduanya. Lantai yang diselesaikan dengan minyak (oil finished floors) menggunakan minyak murni, untuk Lantai kayu resapan (impregnated wood flooring) mengunakan resapan akrilik khusus untuk meningkatkan daya tahan lantai kayu terhadap goresan dan kelembapan.

Beberapa keunggulan Lantai kayu olahan dibandingkan dengan kayu solid, yaitu;
v  Ukuran dimensi yang presisi
v  Memiliki pola yang artistik
v  Pemasangan lebih mudah, dan perbaikan juga lebih mudah.
Selain jenis kayu olahan untuk lantai kayu, dikenal juga jenis lantai laminasi, lantai vinil dan lantai veneer tetapi tidak diperlakukan sebagai lantai kayu olahan (engineered wood flooring). Kayu laminasi menggunakan motif kayu pada permukaannya, namun tidak terbuat dari kayu asli, lantai vinil terbuat dari plastik yang dibentuk menyerupai kayu, sedangkan lantai veneer menggunkan lapisan kayu tipis dengan inti yang tediri dari berbagai produk kayu komposit yang berbeda, dan yang paling umum adalah papan berbahan dasar kayu seperti MDF,  sehingga lantai jenis ini memiliki ukuran lebih besar dari papan kayu.

  7.  Lantai Batu Alam
Material batu alam juga sering dipakai sebagai bahan lantai, biasanya selain di lantai, banyak juga dipakai di taman atau ditempel di tembok pagar, dan dinding pada interior rumah. Pada bangunan, dapat dikatakan lantai merupakan bagian paling dasar yang menjadi alas bangunan, posisi lantai yang jarang menjadi perhatian sebetulnya dapat lebih mempercantik dan membuat ruangan nyaman. Untuk pemilihan lantai tersebut dapat terlihat artistik maka kenali dulu jenis bahan dan fungsi lantai tersebut, demikian pula untuk pemilihan serta penggunaan batu alam untuk lantai dimaksud.

Beberapa Jenis lantai dari batu alam  yang dikenal secara umum di pasaran,  yaitu berdasarkan letak, fungsi ruang, dan bahan. Berdasarkan letak ruang, batu alam untuk lantai dibagi menjadi lantai batu untuk eksterior dan lantai batu untuk interior.
1)       Fungsi Interior; Untuk bagian interior lantai harus menggunakan batu alam dengan karakter yang membuat ruangan hidup. Penggunaan batu alam untuk lantai biasanya menggunakan finishing poles (polished) dimana batu tampak seperti cermin. Jenis batu alam yang dapat anda gunakan untuk interior adalah Andesit, Marmer, dan granit.
)      Fungsi Eksterior; Untuk bagian eksterior lantai harus menggunakan batu alam yang berkarakter kuat dan tahan cuaca. Jenis batu alam yang dapat anda gunakan untuk eksterior adalah Batu Andesit,  Batu Candi, dan Batu Templek .
Gambar 3-5 : Aplikasi Batu Alam Sebagai Lantai Bangunan

Material batu alam juga sering dipakai sebagai bahan lantai antara lain batu kali lempeng dan batu salagedang. Biasanya selain di lantai, banyak juga dipakai di taman atau ditempel di tembok pagar, dan dinding pada interior rumah. Kedua jenis batu ini cukup tahan terhadap cuaca, meskipun mencari tekstur batu yang kurang lebih seragam tidak mudah, ditambah lagi lebar nat antar batunya tidak seragam, tapi hal itu justru menambah ruang menjadi semakin natural.Material batu ini memiliki kesan segar.

Batu alam untuk perlengkapan lantai kamar mandi, selain berfungsi sebagai fungsi estetika, juga sebagai fungsi kelayakan serta ketahanan akan air. Kamar mandi dalam satu bangunan, merupakan salah satu bagian penting dan bagian yang tidak terpiahkan dari komponen lain dari seluruh ruangan dalam bangunan, terutama rumah tinggal. Desain amar mandi dengan lantai dari batu alam memberikan kesan sensasi tersendiri, seakan membawa kea lam segar, alam sejuk bila dipadu dengan orname serta warna yang segar, terlebih dengan desain batu alam untuk kamar mandi yang dilengkapi dengan berbagai ornament tumbuhan dan kesan kesegaran alam yang rileks membawa suasana sempurna. 

Penggunaan batu alam untuk kamar mandi yang dipadu dengan kesan alami, akan membawa kesegaran tersendiri, apalagi dipadu dengan elemen pelengkap kamar mandi yang lebih unik, antik dan dikombinasi dengan dinding batu alam, tentu akan lebih fresing. Kamar mandi akan terlihat lebih luas jika dipasangi batu alam baik dinding maupun lantainya, desain dinding kamar mandi dengan jenis batu alam, baik itu berupa batu andesit, batu paras, atau jenis batu lain yang ada di suatu daerah, seperti perpaduan batu koral dari berbagai bentuk, ukuran serta warna yang diapadu dengann system peralatan kran air yang manis, yang membawa seaakn berada di wilayah air pegunungan, tentu akan lebih menarik.

Penggunaan batu alam untuk lantai teras rumah dan carport (Carport adalah pelataran halaman depan rumah yang menghubungkan pintu pagar depan rumah dengan teras ataupun garasi) atau taman, juga dapat didesain manis dan alami, perpaduan batu alam jenis koral, andesit dengan warna serta corak yang kental tentu menghadirkan suasana yang sempurna. Rumah-rumah modern di kota-kota besar umumnya memiliki carport sehingga carport sebagian yang tidak terpisahkan dari rumah. Batu alam dapat di gunakan untuk berbagai macam desain lantai carport material itu seperti batu andesit, batu koral, batu templek dan lain sebagainya. Posisi carport/teras umumnya tidak terlindung dari panas atau hujan sehingga jenis batu yang di pilih harus tidah mudah berlumut sehingga batu alam dengan karakter keras seperti dapat menjadi pilihan untuk lantai  carport, dan lantai taman atau teras luar.

8.  Lantai Karpet

Lantai Karpet yang terbuat dari bahan kain, akan hangat bila digunakan, umumnya dipakai dan digunakan di rumah untuk bagian kamar tidur dan ruang keluarga, karpet juga diletakan di area ruang tamu. Lantai karpet bisa melambangkan kemewahan dari penghuninya, tergantung dari karpet yang digunakan, semakin mahal akan semakin mewah. Ada banyak alasan mengapa dimasa kini orang memilih lantai yang ditutup oleh karpet. Diantara alasan itu adalah: sebagai peredam suara, terutama untuk kantor dengan pegawai-pegawai yang penuh kesibukan. Sementara untuk rumah, sebuah keluarga yang mempunyai anak kecil akan lebih terasa aman bila memakai karpet dibanding permukaan lantai yang keras seperti lantai marmer.

Disamping pemasangan yang mudah, banyak model corak, dan warna perawatannya juga mudah, lantai dengan karpet dipilih karena keindahannya. Saat ini sudah banyak sekali macam-macam karpet dengan macam-macam harga sesuai jangkauan kita, yang mampu menambah keindahan ruangan.
Gambar  3-6: Lantai Karpet

Untuk pemakaian diruangan kantor yang banyak orang lalu lalang, disarankan memakai jenis karpet Tile, sekaligus berfungsi sebagai peredam suara. Karpet Tile adalah karpet yang sudah dibentuk potongan-potongan seperti lantai keramik, sehingga pemasangan lebih mudah dan motif bisa disesuaikan dengan keinginan kita karena bisa disusun dengan arah yang berbeda.Keuntungan memakai karpet jenis Tile dibanding kapet gulungan adalah, dengan mudahnya dapat kita bongkar pasang bila kita menginginkannya. Beda dengan karpet jenis gulungan yang sekali ditempatkan, akan sulit untuk di pindahkan ketempat lainnya.Material karpet sering diapaki untuk lantai kantor, dan hotel hotel, lantai dengan berbahan karpet kelihatan mewah dalam lantai yang luas, apalagi dikombinasi dengan motif dan warna tertentu.

Saat ini penggunaan lantai karpet, banyak digunakan untuk sarana olah raga seperti untuk lapangan sepak bola, lapangan futsal dan lain sebagainya. Untuk lapangan futsal ada beberapa jenis karpet yang dikenal, dan biasa digunakan yaitu :
1)       Lantai Karpet Rumput Sintetis
2)      Lantai Karpet Vinyl
3)      Lantai Karpet Interlocking

Lantai rumput sintetis, jenis rumput sintetis paling banyak digunakan untuk lapangan futsal karena dengan adanya rumput sintetis, mengurangi kecelakaaan yang diakibatkan terjatuh, dan juga lebih mudah perawatannya.Lantai karpet model rumput sintetis dilihat dari jenisnya lebih dikenal  dua macam, yaitu jenis sebagai rumput gajah, dan tipe rumput jepang. Model rumput gajahsepintas hampir mirip dengan tali raffia, daun rumput tipe ini lebarlebar, setelah pemakaian selama kurang lebih 1 - 2 bulan akan pecah menjadi kecil kecil. Kemudian dikenal dengan tipe sebagai rumput jepang, daun rumput tipe ini kecil-kecil, hampir menyerupai rumput asli dan lebih natural. Tipe rumput rumput jepang belakangan lebih disukai oleh masyarakat karena daya tahan nya lebih kuat dan permukaan rumput datar sehingga lebih enak digunakan.

Lakukan pengamatan pada lapangan badminton di sekitarmu, kemudian buat satu karangan tentang apa bahan lantai yang digunakan, dan coba buat analisanya berdasarkan pemahanmu, mengapa demikian.

Panduan:
  • Terbuat dari bahan apa lantai lapangan badminton ?
  • Apa alasannya ?, beri penjelasan !
Text Box: Lantai pada bangunan memiliki berbagai berfungsi, sebagai fungsi utama yaitu dasar berpijak dalam dan memberikan kenyamanan ketika berjalan di atasnya, juga sebagai arsitektur ruangan bangunan. Salah satu fugsi lantai rumah digunakan untuk meletakkan barang-barang seperti kursi, meja, almari, dan sebagainya serta mendukung berbagai aktivitas seperti berjalan, duduk di lantai, sampai dengan memberi nilai estetika suatu ruang dalam bangunan sehingga dapat menambah nilai jual bangunan tersebut. Kadangkala fungsi lantai, diperlukan untuk kekuatan, lantai seperti sebuah pabrik atau bengkel yang memikul serta terjadinya mobilisasi dan demobilisasi peralatan berat, maka fungsi lantai disini adalah untuk ketahanan atau kekuatan aktivitas yang berlangsung di ruangan tersebut.
Selain untuk fungsi kenyamanan dan keindahan, lantai dibutuhkan juga untuk fungsi yang kedap air, sehingga air tidak merembes dari lantai kamar mandi, demikian juga degan pembuatan lantai untuk saran olahraga, diperlukan lantai yang kasar, dan membuat orang tenang melakukan aktivitas olahraga, tdiak licin dan harus benar-benar rata. Beberapa jenis material lantai dengan beragam karakteristiknya sebagai pertimbangan aplikasi pada ruang, dikenal di bangunan, seperti; lantai dari Plesteran (concrete), Keramik, Marmer, Granit, Mozaik, Kayu, Batu, Karpet dan lain sebagainya. Mungkin banyak lagi bahan yang bisa digunakan untuk lantai, tergantung kebutuhan dan bahan apa yang dipakai, karena ada juga orang menjadikan lantai sebagai bahan seni, sehingga mungkin akan memadukan berbagai bahan untuk dijadikan lantai yang berniali seni yang tinggi.
Dalam pemilihan bahan lantai sebaiknya disesuaikan pada kebutuhan fungsi bangunan, dan untuk rumah tinggal dipilih lantai yang memnuhi persyaratan kesehatan, tidak kotor, tidak licin, lebih bagus bila 
lantai kedap air. Jadi Pemilihan material lantai sangat penting, untuk kenyamnana dan kesehatan. 
 


































Tidak ada komentar:

Posting Komentar