Sabtu, 13 November 2021

MEMAHAMI PRINSIP DESAIN INTERIOR

 

Setiap orang pasti menginginkan suatu ruangan dengan desain interior yang bagus dan nyaman, banyak interior yang dirancang memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri. Namun membuat suatu ruangan yang bagus dan nyaman tidak semudah yang dibayangkan, banyak aspek dan prinsip yang harus kita ketahui untuk dapat mewujudkannya. Faktanya kami pun sebagai kontraktor interior Indonesia selalu menggunakan prinsip-prinsip dalam setiap pengaturan desain interior, sehingga hasilnya selalu memuaskan.

Bagi yang ingin menata suatu ruangan dengan desain interior yang bagus, unik, dan nyaman, terdapat beberapa prinsip yang wajib diketahui. Dengan mengetahui prinsip-prinsip dasar desain interior maka akan mempermudah dan menginspirasi, diantaranya adalah sebagai berikut:

Terdapat tujuh prinsip dasar yang diwadahi dalam interior design, antara lain :

1.    Sequence atau Urutan Sebagai Awal Prinsip Desain Interior

Saat memasuki sebuah ruang, ada tatanan atau urutan kegiatan yang biasa dilakukan dalam ruang itu. Misalnya, saat akan memasuki ruang tamu, alas kaki akan dibuka dan diletakkan di tempatnya, menggantung kunci rumah, meletakkan tas, lalu menuju ke ruang lain.

Nah, urutan inilah yang harus diperhatikan saat meletakkan perabotan dalam ruang agar setiap kebiasaan kegiatan yang dilakukan dapat mengalir dengan nyaman. Walau secara garis besar kegiatan yang terjadi di tiap ruang hampir sama, ruang tidur untuk tidur, ruang keluarga untuk tempat berkumpul keluarga, namun detail kebiasaan akan berbeda antar tiap keluarga.

Detail urutan ini yang harus diperhatikan, diikutsertakan dalam rancangan desain, dan atau dikemukakan pada desainer jika memerlukan jasanya.


Figure 1 Sumber: elledecor.com

2.    Keseimbangan (Balance)

Keseimbangan berarti tidak “berat” sebelah. Tidak terlalu condong ke sisi sebelah kanan atau kiri atau atas dan sebagainya. Segala sesuatu yang seimbang akan menciptakan unity dan harmony.

Keseimbangan dibagi menjadi 3 yaitu:

      Keseimbangan Simetris: Keseimbangan simetris terjadi apabila berat visual dari elemen-elemen desain terbagi secara merata baik dari segi horizontal maupun vertikal. Gaya ini mengandalkan keseimbangan berupa dua elemen yang mirip dari dua sisi yang berbeda.

      Keseimbangan Asimetris: Keseimbangan asimetris terjadi ketika berat visual dari elemen desain tidak merata di poros tengah halaman. Gaya ini mengandalkan permainan visual seperti skala, kontras, warna untuk mencapai keseimbangan dengan tidak beraturan.

      Keseimbangan Radial:   Adalah ketika semua element desain tersusun dan berpusat di tengah. Misalnya: Tangga berbentuk spiral.

Figure 2 : Sumber: home-designing.com

3.    Unity and Harmony

Setiap unsur-unsur desain harus saling menyatu dengan baik, saling mendukung, melengkapi, menyatu dan terlihat harmonis. Dengan adanya kesatuan dan harmonisasi dalam setiap unsur-unsur desain, maka akan terlihat sempurna dan sesuai dengan konsep yang sudah ditentukan. Misalnya keserasian antara warna, pola, bentuk dan material desain.

Figure 3 Sumber: decoist.com

4.    Proporsi

Proporsi berkaitan dengan kesesuaian dimensi dari elemen-elemen pembentuk ruang dan posisinya dalam ruang. Memang setiap perabotan yang dijual di pasaran sudah dibuat mengikuti standar arsitektur yang dianggap nyaman untuk sebagian besar orang.

 

Figure 4 Sumber: decoist.com

Namun, proporsi tubuh setiap orang berbeda dengan tuntutan tingkat kenyamanan yang berbeda pula. Apalagi jika proporsinya sangat berbeda dari orang kebanyakan. Pastinya, dimensi elemen pembentuk ruang yang nyaman untuknya akan sangat berbeda dan menuntut desain khusus.

5.    Ritme/ Irama, Menciptakan Efek pada Ruang

Dalam desain interior, ritme adalah semua pola pengulangan tentang visual. Ritme didefinisikan sebagai kontinuitas atau pergerakan terorganisir.

Irama atau ritme atau pengulangan yang terlihat dalam penataan ruang, berupa pola gerak yang terorganisir dan memberikan efek dan suasana tertentu bagi setiap orang yang berada dalam ruang itu. Pengulangan atau repetisi ini akan terasa nyaman jika variasi bentuk, warna, dan perabotan tertata dengan harmonis.

Figure 5 Sumber: home-designing.com

6.    Vocal Point

Vocal Point disini maksudnya adalah aksen yang menjadi daya tarik ruangan. Bisa satu atau lebih. Misalnya vocal point pada ruangan adalah jendela besar yang ada di ruangan, perapian atau bisa juga lukisan. Pemberian warna atau detail dan bentuk tertentu juga dapat dijadikan sebagai vocal point.

Figure 6 Sumber: hgtvhome.sndimg.com

7.    Detail

Detail pada desain interior mencakup segala kelengkapan yang ada pada ruangan. Mulai dari furniture utama, furniture tambahan, hingga furniture artivasial. Detail-detail tersebut juga berpengaruh besar terhadap suasana ruang yang tercipta.

Figure 7 Sumber: home-designing.com

8.    Warna

Warna pada desain interior berpengaruh terhadap mood dan suasana ruang. Warna-warna yang soft akan cenderung menciptakan suasana ruang yang menenangkan, sedangkan warna-warna cerah akan memberikan suasana ruang yang menyegarkan.

 


Referensi :

https://furniterus.com/

https://ilham07081995.blogspot.com/

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar