Sabtu, 13 November 2021

MENERAPKAN GAYA DAN TEMA

 

A. Tema/Konsep Dalam Desain Interior

Konsep atau tema dalam desain interior adalah dasar pemikiran desainer yang digunakan untuk memecahkan masalah atau problematika desain yang ditemuinya. Konsep desain interior ditetapkan setelah desainer dapat mengidentifikasi atau menimbulkan problem desain sebagai hasil analisis data yang diperoleh dari klien.

 

B. Gaya Dalam Desain Interior

Mengubah sebuah ruangan di dalam rumah agar menjadi lebih indah akan membuat nyaman. Terdapat beraneka ragam gaya interior yang berkembang hingga saat ini. Perkembangan dan pertumbuhan gaya interior dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain perkembangan teknologi iklim suatu daerah atau negara, dan budaya. Beberapa gaya interior dapat diuraikan sebagai berikut.

 

1. Gaya klasik

Gaya interior klasik didasarkan pada keteraturan, simetris, dan keseimbangan yang berkaitan langsung dengan gaya yang tumbuh pada masa kekaisaran Yunani dan Romawi. Elemen utama dari gaya klasik adalah penggunaan titik fokus pandangan ( focal Point) dan ruangan diatur mengelilingi titik fokus sehingga keseimbangan visual dapat tercapai titik. Misalnya perapian yang diapit oleh kursi sofa tunggal dengan cermin berornamen di atas perapian.

Warna elemen interior gaya klasik didominasi oleh warna yang terinspirasi dari alam, seperti warna coklat tanah hingga coklat muda, Serta menggunakan unsur kayu untuk memberikan kesan hangat dan ramah. Warna yang dominan digunakan pada furniture klasik adalah coklat natural sesuai dengan warna kayu atau menggunakan cat solid berwarna putih, kuning emas, putih perak, hitam atau coklat tua.

Karakteristik utama dari gaya interior klasik adalah keteraturan, simetris dan keseimbangan. Ruangan ditata di sekeliling titik fokus penggunaan warna dan material alami , serta penggunaan material kain yang elegan pada furniture.

Gambar 1 Gaya interior klasik

Kelebihan dari interior gaya klasik adalah menghasilkan tampilan produk yang elegan dan mewah sedangkan kekurangannya adalah pada penggunaan material yang lebih banyak ( boros bahan), kurang efisien pada saat pengerjaan karena waktu pemrosesan lebih lama (boros tukang/ tenaga).

 

2. Gaya Neo- klasik

Gaya ini merupakan tafsiran gaya klasik modern yang elegan dengan rincian bentuk klasik yang ditemukan dalam pendekatan baru. Bentuk dari gaya Neo klasik mempertahankan struktur bentuk-bentuk lama atau beberapa apa elemen dari gaya furniture yang dikombinasikan dengan unsur-unsur modern dengan menciptakan perpaduan antara lama dan baru. Bagian finishing menggunakan cat dan vernis dengan berbagai warna yang berbeda dan inovatif.

Gambar 2 Gaya interior neo-klasik

3. Gaya modern

Gaya interior modern diawali oleh desainer Eropa. Filosofinya adalah bentuk dan fungsi harus dikombinasikan pada keseluruhan desain. Ciri khasnya adalah garis desain yang bersih dan berfokus kepada fungsi serta mencegah aksesori dan elemen dekoratif berlebihan yang muncul pada gaya lain.

Karakteristik utama interior modern adalah bergaris bersih, fungsi lebih penting daripada bentuk, menghindari aksesori dan dekorasi yang berlebihan menggunakan tekstur minimal, serta keseimbangan asimetris pada furniture dan tata letak ruang ( layout). 

Gambar 3 Gaya Interior Modern

4. Gaya minimalis

Desain minimalis adalah salah satu gaya desain yang paling signifikan abad ini. Desain minimalis dimulai pada awal abad ke-20 dengan rancangan arsitektur sekitar tahun 1920-an arsitek pasca perang dunia I, Van der Rohe adalah salah satu arsitek terkemuka pertama yang menggunakan prinsip-prinsip dalam desain yang menjadi contoh desain minimalis

Desain minimalis merupakan aliran gaya desain modern yang sangat fungsional dan tidak memberi ruang pada bentuk ornamentasi atau hiasan. Desain minimalis pada umumnya menggunakan warna-warna yang lembut dan lebih Netral. Pemberian aksesoris yang minim pada dinding digunakan untuk memperkuat kesan minimalis.Karakteristik utama gaya interior minimalis adalah:

a. Warna yang dingin dengan pencahayaan putih atau biru
b. Ruang terbuka yang luas dengan furniture minimal
c. Hanya mengutamakan Hal penting
d. Mengurangi segala sesuatu dalam ruangan hingga ke batas ideal
e. Ruang ruang penyimpanan merupakan kunci untuk menjaga ke minimalisan
f. Pencahayaan alami digunakan sebagai fitur interior

Gambar 4 Gaya Interior Modern

Kelebihan utama gaya ini terletak pada kecepatan pemrosesan bahan dan kemudahan penggunaan material. Adapun kekurangannya terletak pada kualitas pekerjaan yang harus sangat baik. Apabila tukang kurang menguasai teknik finishing akhir yang baik, produk akan terlihat tidak presisi dan kasar.

5. Gaya Bohemian ( Boho chic)

Gaya Bohemian adalah wujud dari kebiasaan, tampilan modern, dan koleksi warna-warni. Segala sesuatu yang mencerminkan individualitas adalah gaya Bohemian.

Gambar 5 Gaya Interior Bohemian

Gaya Bohemian merupakan gaya kebebasan dalam tampilan modern. Perpaduan warna dalam gaya inisangat dominan sesuai dengan kehendak perancang untuk mendesain secara individual sehingga terwujud keinginan dari klien dengan tetap memberi kesan nyaman dan tenang. Gaya ini banyak digunakan saat ini mengingat para penikmat ruang menyukai penataan dengan tampilan bebas dan modern.

6. Gaya kontemporer

Gaya Kontemporer adalah sebuah gaya desain interior yang sering diidentifikasi dan disamakan sebagai gaya interior modern. Istilah antara gaya interior kontemporer dan modern sebenarnya memiliki karakteristik dan ciri khas yang berlainan. Gaya modern mengacu pada gaya desain yang populer pada pertengahan tahun 1900-an. Karakteristik seperti bahan alami, warna netral yang ekspansif, dan garis yang bersih dan rendah merupakan bagian dari dekorasi modern. Sementara desain interior kontemporer lebih fleksibel, atau dengan kata lain kontemporer lahir dengan memadukan berbagai gaya dan variasi. Desain interior bergaya kontemporer berarti tampilan trendi yang sedang populer.

Karakteristik utama dari gaya Kontemporer adalah:
a. Mengacu pada tampilan yang sedang populer atau trendi
b. Mendasar atau basic, polos namun berani
c. Ruang negatif sama pentingnya dengan objek
d. Bentuk yang bersih, halus, dan geometris sangat penting
e. Furniture yang digunakan umumnya unik dan dipesan khusus

Gambar 6 Gaya Interior kontemporer pada ruang keluarga

7. Gaya Coastal

Gaya coastal biasa disebut dengan nautical. Gaya coastal identik dengan nuansa pantai. Suasana nautical atau yang disebut juga sebagai costal mengingatkan pada pemandangan tepi pantai yang selalu membangkitkan semangat. Kehidupan pesisir biasanya identik dengan kenyamanan dan santai. Interior dalam gaya ingin mencerminkan suasana tersebut.

Gambar 6 Gaya Interior Coastal

Warna biru cerah yang dipadukan dengan warna putih, motif garis, rotan dan kain kanvas dapat membawa suasana dan nuansa pantai ke dalam rumah. Aksen pantai seperti kerang, karang dan binatang laut dapat menjadi pilihan untuk hiasan rumah dengan penempatan yang tepat. Gaya Ini didominasi dengan warna-warna cerah dengan memadukan warna putih dan biru.

8. Gaya eklektik
Eklektik merupakan gaya desain dan arsitektur yang populer pada abad ke-19. Gaya ini mengombinasikan kan unsur historis sebagai elemen dasar untuk menciptakan sesuatu yang otentik, baru dan belum pernah ada sebelumnya dengan mengutamakan kebebasan ekspresi.

Gaya eklektik adalah kombinasi beberapa gaya dengan tujuan untuk merancang ruangan yang memiliki tampilan menarik, cita rasa artistik dan elemen-elemen yang terhubung secara khusus sehingga tampil sebagai satu kesatuan.

Karakteristik gaya interior eklektik adalah :
  1. Memadukan elemen atau gaya-gaya tertentu dari periode waktu dan daerah asal yang berbeda
  2. Penekanan pada dekorasi
  3. Penggunaan furniture yang nyaman
  4. Warna sangat bervariasi namun biasanya ada beberapa warna netral untuk mengikat keseluruhan elemen
  5. Penggunaan kain pelapis atau wallpaper dengan pola geometris
Dalam penerapan dekorasi bergaya eklektik, tampilan aksesori yang penuh nilai historis dapat ditampilkan sehingga menimbulkan kesan pengumpulan dalam waktu yang lama. Aksesori yang berisikan kenangan indah di masa lalu, aksesori yang berhubungan dengan masa depan atau aksesoris etnik bernuansa vintage seperti ukiran khas Jepara juga dapat ditampilkan.

Contoh gaya eklektik yang menampilkan aksesori historis sebagai identitas dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 8 Gaya Interior Elektik

Kelebihan dari gaya eklektik ini adalah ruangan akan terlihat lebih formal, tidak kaku dan lebih dinamis. Sedangkan kekurangannya adalah ruangan akan terlihat tumpang tindih atau berantakan apabila salah dalam pengaturan komposisi.

9. Gaya industrial

Gaya industrial merupakan desain ruang yang mengekspos atau memamerkan struktur bangunan atau elemen bangunan. Gaya desain interior industrial cenderung banyak digunakan pada Cafe atau bangunan komersial seperti kantor. Gaya arsitektur industrial awalnya merambah pada desain interior dan arsitektur Eropa akibatnya banyak bangunan bekas pabrik yang tidak lagi digunakan. Agar tidak terbengkalai, dilakukan penyesuaian agar gedung-gedung ini dapat dijadikan hunian yang layak dan nyaman. Walaupun dilakukan beberapa penyesuaian, karakter asli bangunan sengaja tidak dihilangkan.

Gambar 9. desain interior gaya industrial

Penggunaan materialnya berbahan dasar metal, bernuansa warna emas dan tembaga yang menunjukkan kesan unfinished. Gaya desain ini mengonversi bangunan kuno menjadi bangunan kekinian. Gaya industrial biasanya menggunakan warna warna monokromatik dan terkesan maskulin. Beberapa material yang digunakan juga cenderung kasar, seperti logam dan baja yang sengaja diekspos untuk menunjukkan karakternya. Material yang digunakan juga memakai bahan-bahan yang didaur ulang atau bahan industri seperti kaca, besi, dan aluminium yang diolah sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan elemen interior yang menarik.

10. Gaya Rustic

Arsitektur rustic merupakan gaya arsitektur dari Amerika Serikat yang digunakan untuk bangunan pemerintah di desa atau struktur dan interior rumah pribadi. Gaya ini dipengaruhi oleh gaya pengrajin Amerika. Dalam bahasa Indonesia, gaya rustic diartikan sebagai berkarat atau tua. Sedangkan dalam dunia arsitektur dan interior, gaya rustic diartikan memiliki tekstur yang kasar dan tidak di finishing dengan baik. Maksudnya adalah penataan desain rumah dan interior yang lebih menitikberatkan kesan alamiah.

Warna yang paling sering digunakan adalah warna alamiah yang mendekati tampilan bahan yang digunakan, seperti abu-abu, terracotta atau merah batu bata, tanah, hitam, kuning pucat dan coklat kayu yang tergolong warna alami material.
Gambar 10. contoh ruangan gaya rustic

Gaya rustic sangat fleksibel dan cocok jika dikombinasikan dengan gaya arsitektur lain. Gaya minimalis yang menggunakan batuan alami juga dapat dengan mudah digabungkan dengan gaya rustic. Sebuah ruangan yang gaya modern yang bersih juga dapat ditambahkan beberapa furniture bergaya rustic yang biasanya tidak dipoles untuk menambah kesan etnik.

11. Gaya Vintage

Gaya vintage mewakili model kuno yang biasanya memakai perabot yang sudah berusia puluhan tahun tapi tetap terlihat kokoh dan baik. Desain interior bergaya vintage diisi dengan koleksi antik dan peralatan klasik lainnya. Perabotan ruangan yang digunakan harus mempunyai gaya klasik seperti furniture maupun aksesori. Untuk pemilihan perabotan rumah, bahan kayu dapat digunakan sebagai material dasarnya, Sedangkan untuk pewarnaan, lapisan kayu dan lapisan vernis sehingga kesan natural tetap terjaga. Gaya vintage identik dengan kenangan masa lalu, bunga dan barang-barang lusuh.

Gambar 11. contoh ruangan gaya vintage

12. Gaya Retro

Gaya Ini adalah gaya pada tahun 50-an, 60-an atau 70-an. Dalam periode tersebut, desain memiliki pendekatan yang menyenangkan, struktur lucu, bentuk dan permainan warna, serta motif yang ditemukan pada setiap bagian. Motif dengan bentuk geometris, garis, kotak-kotak, atau ilustrasi gaya pop art. Gaya ini juga disebut sebagai gaya pop art. Pop art yang sedang tren adalah segala sesuatu yang kental dengan Benua Eropa, seperti miniatur Menara Eiffel, telepon box berwarna merah khas Inggris dan sebagainya. 

Gambar 12. gaya retro

Aplikasi warna yang banyak digunakan dalam gaya retro adalah warna-warna yang cenderung cerah dan tajam, seperti warna hijau laut, merah muda, merah ceri, kuning mentega, coklat, oranye, dan sebagainya. Perpaduan warna cat yang terang dan mencolok juga menjadi ciri warna pada desain interior gaya retro.

Meski gaya retro identik dengan gaya masa lalu, namun dalam pemilihan furniturenya tidak selalu mencari furnitur yang antik dan sudah berumur puluhan tahun. Furniture bergaya Retro dapat diciptakan melalui kreativitas. Namun jika ada koleksi furniture antik dan tahun 1950- 1970-an tentu kesan masa lalu akan lebih terasa.

13. Gaya Hightech

Gaya Hightech adalah gaya modern yang inovatif, penekanan pada struktur furniture dari setiap detail dan kombinasi tidak acak, serta bagian dari struktur finishing logam kasar, kaca, kain, plastik dan kayu dalam proporsi kecil merupakan karakteristik gaya ini. Warna yang sering digunakan adalah abu-abu, hitam dan putih.
Gambar 13. gaya hightech

14. Gaya Shabby Chic

Gaya shabby chic merupakan gaya interior yang mulai berkembang di Inggris. Gaya ini identik dengan aksesoris interior yang feminim. Selain itu, gaya ini identik dengan perabotan yang bergaya pop Victorian yang terkesan antik. Gaya untuk gaya shabby chic warna yang banyak digunakan adalah putih, merah muda, beige, biru muda, dan mint. Akan tetapi ada juga yang menggunakan warna lembut lain.

Gambar 14. Ruang dengan gaya Shabby Chic

15. Gaya Futuristik

Gaya futuristik adalah gaya desain interior dengan konsep yang didasarkan pada imajinasi dan pemahaman desainer tentang sebuah ruangan dan objek-objek masa depan (future). Ciri utama gaya futuristik adalah penggunaan bahan-bahan logam/ kombinasi dari model yang biasa digunakan untuk pesawat ulang alik.

Kelebihannya adalah terletak pada desain yang bersifat ikonik ( penanda) yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya karena bentuknya lain. Adapun kekurangan dari gaya futuristik ini adalah terletak pada harga material yang mahal karena banyak menggunakan material logam dan kombinasinya sebagai finishing akhir. Macam-macam penampakan dari gaya futuristik adalah sebagai berikut:

a. Gaya futuristik minimalis yang berkelas

Gambar 15. gaya futuristik

Desain futuristik yang masih banyak mengadopsi prinsip-prinsip desain minimalis. Ruangan bergaya desain futuristik tidak banyak menggunakan benda-benda dekorasi. Bentuk furnitur yang dipilih memiliki desain yang simpel dan hanya menggunakan furniture esensial, yang paling diperlukan di ruangan tersebut. Desain futuristik juga tidak memakai banyak aksen dekor serta ornamen.

b. Bentuk lingkungan yang dominan

Gambar 16. Bentuk lengkung desain futuristik

c. Perpaduan dua warna yang menghasilkan kontras

Warna-warna yang digunakan pada konsep desain futuristik biasanya merupakan kombinasi antara dua warna dengan warna netral dan silver sebagai warna utama. Misalnya perpaduan warna putih dengan warna-warna terang yang mencolok.
Gambar 17. Dua warna desain futuristik

d. Penggunaan lampu LED untuk pencahayaan desain futuristik

Gambar 18. Lampu LED desain futuristik

e. Furniture dengan desain aerodinamis

Desain futuristik tidak hanya mengusung desain furniture minimalis dan ergonomis. Dari bentuknya yang memanjang dan melengkung, furniture pada desain futuristik juga bersifat aerodinamis, memperlihatkan tampilan desain yang ringkas dan mengalir. Furniture yang multifungsi dan moveable juga digunakan karena beriringan dengan karakter gaya desain futuristik yang praktis dan fleksibel.


Referensi :

https://www.aljauza.my.id/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar